Varian Delta Berbahaya Sekali, tetapi Masyarakat Bisa Mencegah Tidak Tertulari

Rabu, 07 Juli 2021 – 06:16 WIB
Ilustrasi penanganan pasien Covid-19.Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Dokter spesialis mikrobiologi Rina Adeline meminta masyarakat mewaspadai penularan Covid-19 varian Delta. Sebab, varian baru asal India itu memiliki daya transmisi yang cepat dan lebih ganas dari virus sebelumnya.

Rina mengatakan itu saat menghadiri diskusi bertema 'Benarkah Varian Baru Virus COVID-19 Makin Ganas' yang diselenggarakan Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia, Selasa (6/7).

BACA JUGA: Versi Ketum IDI: Varian Delta Merajai Lonjakan Kasus Covid-19 di Indonesia

"Infeksi makin besar dan virulensinya tinggi. Artinya, dia mampu menginfeksi lebih berat lagi," kata Rina.

Alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran, Jawa Barat, itu menegaskan keganasan varian Delta makin berbahaya jika menjangkiti orang berkomorbiditas atau memiliki riwayat penyakit penyerta. 

BACA JUGA: Varian Delta Jadi Ancaman Serius Buat Italia, Ini Penyebabnya

Nantinya, gejala yang diterima orang dengan komorbiditas akan berlangsung lebih lama dibandingkan pasien tanpa berpenyakit bawaan.

"Inang yang dengan kondisi komorbiditas tertentu memengaruhi kemampuan virus beradaptasi yang mengakibatkan lamanya sakit," tutur Rina.

BACA JUGA: Benarkah Banyak Minum Susu Bisa Cegah COVID-19? Begini Kata Dokter Tirta

Namun, Rina meminta masyarakat tetap tenang dalam menyikapi varian Delta. Menurutnya, virus tersebut bisa ditangkal jika seseorang berdisiplin dalam menerapkan protokol kesehatan 3M, mengikuti vaksinasi, dan berpikir optimistis.

"Kita perlu meningkatkan daya tahan tubuh yaitu dengan gizi seimbang, suplemen, dan olahraga. Kemudian yang wajib lagi ialah vaksinasi," tutur dia.

Ketua Umum IDI Daeng M. Faqih mengaku sudah menerima laporan tentang tingginya penularan varian Delta di Indonesia belakangan ini. 

Daeng mencontohkan angka pasien baru Covid-19 di sebuah RS. Di situ ada 211 pasien terkonfirmasi positif dan 160 di antaranya terindikasi kena varian Delta.

"Kalau diambil persentase sekitar 80 persen. Artinya, varian Delta merajai di dalam lonjakan," kata Daeng dalam diskusi yang sama.(ast/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ajak Warga Vaksinasi COVID-19, PWNU DKI: Insya Allah Ikhtiar Ini Diberkahi Allah


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Covid-19   Varian Delta   India   Gelora   IDI   pakai masker   jaga jarak   3M  

Terpopuler