Varian virus asal India yang disebut varian Delta untuk pertama kalinya ditemukan di Melbourne. Belum diketahui dari mana asalnya.
Varian yang disebutkan memiliki tingkat penularan lebih tinggi tersebut sebelumnya sudah ditemukan dari mereka yang tiba dari luar negeri dan menjalani karantina hotel.
BACA JUGA: Australia Tarik 3 Timnya dari Liga Champions Asia, Kenapa ya?
Dalam jumpa pers hari Jumat ini (4/06), Kepala Bidang Kesehatan negara bagian Victoria, Profesor Brett Sutton mengatakan sekarang ada dua orang yang mengidap varian Delta.
Keduanya tidak "memiliki hubungan dengan kasus lain dalam klaster yang ada di Melbourne".
BACA JUGA: Apa Gunanya Memperpanjang Lockdown di Melbourne Seminggu Lagi?
Profesor Brett mengatakan Delta varian ini mendominasi kasus di India dan Inggris, serta merupakan varian "yang perlu mendapatkan perhatian serius".
"Varian ini dengan cepat menyebar di India, bahkan menjadi varian yang dominan, menjadi boleh disebut satu-satunya di sana, dan juga di negara tetangga seperti Nepal, Bangladesh dan Sri Lanka."
BACA JUGA: Kawanan Gajah Ubrak-abrik Sejumlah Kota di Tiongkok, Kerusakan Capai Miliaran Rupiah
"Ini tidak ada kaitannya dengan kasus di Australia yang berasal dari karantina hotel dan tempat lain."
Varian Delta diketahui menjangkit anggota keluarga dari keluarga yang sudah melakukan perjalanan dari Melbourne ke negara bagian New South Wales, termasuk ke kawasan Jervis Bay dan Goulburn.
Sekarang sedang diselidiki kemungkinan keluarga ini mendapatkan varian Delta ketika saat berada di New South Wales.
"Tetapi lima atau enam hari masa inkubasi bisa berarti penularan terjadi di New South Wales, kawasan Jervis Bay atau bahkan sebelumnya di Victoria," kata Professor Sutton.
Para petugas sekarang sedang mencoba membuktikan apakah virus tersebut menyebar dari seorang anak di keluarga tersebut dan seorang temannya di sekolah mereka di kawasan West Melbourne.
"Kami memperkirakan itulah yang terjadi, namun kami harus melakukan pengecekan lebih lanjut, namun penularan itulah yang mungkin terjadi," tambahnya. Tidak ada pelonggaran lockdown
Dengan ditemukannya varian baru, Pemerintah negara bagian Victoria menutup kemungkinan akan adanya pelonggaran 'lockdown' yang telah diperpanjang untuk minggu kedua sampai hari Kamis mendatang (10/6).
Hari Kamis malam timbul harapan kemungkinan adanya perubahan aturan, setelah dua kasus sebelumnya yang semula dinyatakan positif sekarang dinyatakan negatif.
Fenomena ini dikenal dengan sebutan 'false positives'.
Seorang perempuan yang sebelumnya diduga mendapatkan virus ketika mengunjungi sebuah rumah contoh di Mickleham, dan seorang pria yang mendapatkan virus di Brighton Beach Hotel sekarang sudah tidak masuk lagi dalam daftar positif.
Kedua kasus ini sebelumnya dinyatakan oleh para pejabat kesehatan sebagai dua contoh dari paling sedikit enam kasus di mana virus ditularkan lewat 'kontak minimal' antar mereka yang tidak saling kenal.
Namun menurut pihak berwenang masih ada beberapa kasus di mana kontak minimal terjadi menyebabkan munculnya kasus positif.
Oleh karena itu, Pejabat sementara Menteri Utama Victoria, James Merlino menutup kemungkinan adanya pencabutan 'lockdown' akan dilakukan lebih cepat.
"Usulan yang disampaikan oleh pejabat kesehatan adalah memerlukan waktu tujuh hari lagi bagi kawasan Melbourne untuk memastikan penyebaran telah tertahan jadi sampai sekarang tetap berlaku." Pembangunan tempat karantina khusus
Sementara itu, Pemerintah Australia sudah memberikan lampu hijau untuk pembangunan tempat karantina khusus yang akan menampung mereka yang datang dari luar negeri ke Victoria.
Kemungkinan besar lokasinya adalah di Mickleham, sekitar 40 kilometer dari pusat kota Melbourne, atau di dekat bandara Avalon, sekitar 30 kilometer dari Melbourne.
Selama ini mereka yang menjalani karantina di Melbourne ditempatkan di hotel-hotel, bahkan di pusat kota, dan telah menjadi penyebab menyebarnya virus corona ke warga lokal sampai menyebabkan lockdown di tahun 2020.
Pejabat sementara Menteri Utama Victoria, James Merlino mengatakan dia sudah menandatangani Nota Kesepahaman mengenai tempat karantina baru tersebut.
"Saya dengan gembira mengatakana hari ini kami sudah mencapai kesepakatan, baik Perdana Menteri dan saya sudah menandatangani MOU dan kita akan segera memulai dan menyelesaikan fasilitas ini," kata Merlino.
"Ini adalah pencapaian sangat bagus bagi semua warga Victoria dan semua warga Australia.'
Pemerintah negara bagian Victoria mengusulkan fasilitas yang berisi 500 tempat tidur di utara kota Melbourne, tidak jauh dari fasilitas karantina yang sudah tersedia untuk tanaman dan hewan.
Pemerintah Federal diminta untuk membiayai pembangunan sebesar AU$200 juta, atau sekitar Rp2 triliun.
Namun Pemerintah Federal sebenarnya lebih memilih fasilitas di dekat Bandara Avalon, yang berjarak sekitar 30 kilometer dari Melbourne.
Kedua lahan baik di Mickleham dan Avalon adalah milik Pemerintah Federal.
Artikel ini diproduksi oleh Sastra Wijaya
BACA ARTIKEL LAINNYA... Saya Tidak Ragu untuk Mendapatkan Vaksin AstraZeneca di Australia