Varian Delta Plus Berpotensi Mengkhawatirkan, Menkes Budi: Kami Terus Monitor

Senin, 25 Oktober 2021 – 18:52 WIB
Ilustrasi - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Foto: Ricardo/jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan varian terbaru Delta bernama AY.4.2, berpotensi mengkhawatirkan.

Menurut dia, varian terbaru dari Delta itu telah memicu angka kasus Covid-19 sejumlah negara di Eropa.

BACA JUGA: Pengumuman! Varian Delta Plus Telah Ditemukan India

"Kami sudah lihat bahwa di Inggris ada satu varian yang berpotensi mengkhawatirkan yaitu AY.4.2 yang belum masuk di Indonesia yang terus kami monitor perkembangannya seperti apa," kata Budi Gunadi Sadikin saat menyampaikan keterangan pers "Evaluasi PPKM" yang diikuti dari kanal YouTube Kemenko Marves di Jakarta, Senin.

Budi mengatakan AY.4.2 merupakan turunan dari varian Delta yang meningkatkan kasus konfirmasi Covid-19 di Inggris dalam waktu yang cukup lama, sejak Juli hingga Oktober 2021.

BACA JUGA: Menkes Budi Minta ITAGI Meneliti Vaksin Terbaik untuk Booster 

"Kasusnya masih terus meningkat," tegasnya.

Sejumlah pakar di Inggris menyebut AY.4.2 atau Delta Plus itu dapat menyebar lebih cepat daripada varian Delta biasa.

BACA JUGA: Berita Terbaru dari Kemenkes Soal Varian Mu di Indonesia

Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) telah memindahkan varian Delta Plus ke dalam kategori varian yang sedang diselidiki untuk memantau risiko yang terjadi saat bersarang di tubuh manusia.

"Kami sudah memonitor kemungkinan varian baru," katanya.

Menurut Budi, dari pemantauan situasi yang dilakukan dalam empat pekan terakhir di 34 provinsi, kasus konfirmasi Covid-19 kembali menunjukkan tren peningkatan dalam dua pekan terakhir.

Namun, kata dia, masih berada di batas aman ketentuan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

"Memang angkanya masih tidak mengkhawatirkan dan berada di 'benchmark' batas aman WHO," katanya.

"Namun, kami mencoba mengantisipasi lebih dini supaya jangan sampai euforia berlebih membuat kita lengah, tidak waspada, dan kenaikan kasus di 105 kabupaten/kota terkontrol," pungkas Budi Gunadi Sadikin. (antara/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler