jpnn.com, LONDON - Beberapa rumah sakit Inggris, terutama di London, berjuang agar pelayanan medis tetap terjaga di tengah banyaknya staf mereka yang menjalani isolasi COVID-19.
Inggris pada Rabu mencatat 78.610 kasus baru –rekor harian tertinggi selama pandemi– ketika infeksi akibat varian Omicron meningkat drastis.
BACA JUGA: Omicron Terdeteksi, Wisma Atlet Kemayoran Diisolasi
"Masalah akut yang sebenarnya adalah jumlah staf," kata Katherine Henderson, konsultan perawatan darurat di London dan Presiden Royal College of Emergency Medicine, kepada Radio BBC.
"Bahkan jika kami belum menghadapi kenaikan yang tinggi pada jumlah orang yang dirawat, kami sudah merasakan efek dari kekurangan staf untuk bertugas secara baik dan aman. Jadi kami khawatir kalau pasien berdatangan karena kami tak punya cukup staf," kata dia.
BACA JUGA: Cegah Penularan Omicron, RSDC Wisma Atlet Lakukan Ini
Henderson mengatakan rumah sakit di London yang paling terdampak krisis staf medis ini.
"Kami perkirakan mungkin sekitar 10 persen staf, yaitu dokter dan perawat, yang harus menjalani cuti," katanya, menambahkan. (ant/dil/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
BACA JUGA: 3 WN Tiongkok di Sulut Terindikasi Tertulari Covid-19 Omicron
Redaktur & Reporter : Adil