jpnn.com, PASURUAN - PT Veolia Services Indonesia membangun pabrik daur ulang dan pemrosesan ulang botol polyethylene terephthalate (PET) terbesar di Indonesia yang berlokasi di Pasuruan, Jawa Timur.
Pabrik itu akan membuat proses daur ulang menjadi lebih efisien dengan skala yang lebih besar untuk mengumpulkan, menyeleksi, dan mengelola proses plastik.
BACA JUGA: Danone-Aqua Luncurkan Botol Plastik 100 Persen Hasil Daur Ulang
Didukung oleh Danone-Aqua, Veolia membangun pabrik itu sebagai upaya untuk memperkuat ekosistem daur ulang dan ekonomi sirkular.
Selain itu, Veolia juga berupaya meningkatkan tingkat pengumpulan sampah plastik di Indonesia.
BACA JUGA: Danone - AQUA Raih Penghargaan PROPER Hijau KLHK
Pabrik yang dibangun dia tas lahan lebih dari 7.000 meter persegi itu ditargetkan akan beroperasi pada 2020 mendatang.
Setiap tahunnya, pabrik daur ulang plastik ini dapat memproduksi sebanyak 25 ribu ton PET daur ulang yang telah sesuai dengan standar keamanan pangan di Indonesia.
BACA JUGA: Danone Aqua Getol Kampanyekan Gerakan Bijak Berplastik
Pabrik itu juga akan menyerap 80 pekerja lokal dan didukung teknologi modern.
Mesin yang digunakan mampu memisahkan tutup dan label sekaligus dengan cepat.
Presiden Director Veolia Indonesia Sven Beraud-Sudreau mengatakan, pihaknya berkomitmen mendukung agenda pemerintah dalam mengatasi permasalahan plastik.
Hal itulah yang membuat pihaknya memutuskan untuk membangun pabrik daur ulang plastik PET di Indonesia.
Untuk mengamankan bahan baku dalam operasi kami, pihaknya akan bekerja dengan aktor pengumpulan sampah plastik di beberapa kota di Indonesia.
“Diharapkan untuk mengembangkan model pengumpulan inklusif yang dapat memberdayakan sektor informal," kata Beraud-Sudreau di Pasuruan, Kamis (21/3).
Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Farah Ratnadewi Indriani mengatakan, komitmen untuk terus meningkatkan iklim investasi yang baik, khususnya kebijakan pengelolaan sampah, telah menjadi agenda mendesak pemerintah.
Dia menjelaskan, pihaknya sangat membutuhkan partisipasi dari dunia usaha untuk memberi masukan dan pertimbangan dalam mengembangkan sistem pengelolaan sampah yang baik.
“Kolaborasi antara Veolia Indonesia dan Danone-Aqua diharapkan dapat memperkuat ekosistem daur ulang dan ekonomi sirkular di Indonesia sekaligus menjadi kisah sukses yang ke depannya dapat mengundang investasi serupa masuk ke tanah air," kata Farah.
Presiden Direktur PT Tirta Investama (Danone-Aqua) Corine Tap mengatakan, pihaknya telah membagi kebaikan selama lebih dari 46 tahun untuk masyarakat dan lingkungan.
“Selain memberikan kesehatan melalui produknya, kami juga berkontribusi pada sosial dan lingkungan, termasuk untuk menciptakan Indonesia yang lebih bersih,” ujar Corine.
Dia menjelaskan, Danone-Aqua telah memelopori daur ulang plastik di Indonesia melalui program PEDULI pada 1993.
Saat ini, 70 persen dari bisnis Danone-Aqua sudah sirkular dengan menggunakan kemasan galon 19 liter yang dapat digunakan kembali dan didaur ulang.
Tahun lalu, Danone-Aqua mengumumkan komitmennya terkait plastik yang bertujuan untuk membantu menyelesaikan masalah sampah plastik melalui daur ulang, pendidikan, dan inovasi.
Danone-Aqua juga baru saja meluncurkan botol air pertama di Indonesia yang terbuat dari 100 persen PET daur ulang.
“Kemitraan dengan Veolia Indonesia tidak hanya membantu meningkatkan upaya daur ulang, melainkan juga untuk memastikan bahwa kemasan 100 persen PET daur ulang kami yang inovatif akan mendapatkan pasokan bahan baku yang cukup di masa mendatang,” jelas Corine. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Grup Danone di Indonesia Sabet 5 Penghargaan IPRA 2018
Redaktur & Reporter : Ragil