Viagra Khusus Wanita Dianggap Berbahaya

Sabtu, 19 Juni 2010 – 13:05 WIB

WASHINGTON – Pil berwarna merah muda buatan Boehringer Ingelheim Pharmaceutical yang dirancang untuk mendongkrak gairah seksual wanita, dinyatakan tidak ada manfaatnyaObat yang di industri obat-obatan disamakan dengan viagra tersebut dianggap tidak aman dan diragukan kemanjurannya.

Food and Drug Administration (FDA)-sebuah badan pengawas Makanan dan Obat-obatan Amerika Serikat-akan menanyai panel yang terdiri dari sejumlah ahli tentang faktor keamanan dan manfaat "Viagra" buatan Boehringer itu.

Menurut FDA, studi yang dilakukan menunjukkan bahwa pil merah muda itu gagal mendongkrak hasrat seksual pemakainya secara signifikan

BACA JUGA: Ingin Bantuan DP Rumah, Cukup dengan SPT- NPWP

Jurnal harian pernah memberitakan, wanita yang mengonsumsi viagra dari Boehringer itu secara seksual lebih terpuaskan


Namun namun FDA menyatakan, hal itu bukan ukuran utama dalam penelitian tentang uji atas obat-obatan

BACA JUGA: Virus Piala Dunia Picu Kambuhnya Sejumlah Penyakit

"Divisi ini ingin melihat bahwa efek dari obat adalah peningkatan hasrat seksual secara menyeluruh, terlepas apakah terjadi peristiwa seksual atau tidak," sebut FDA melalui situsnya seperti dikutip Associated Press.

FDA malah mencatat adanya efek samping seperti depresi, pingsan, dan pusing yang dialami wanita pemakai viagra dari Boehringer itu.

Obat pendorong hasrat seksual itu sebenarnya masih kerabat dari antidepresan, yang bekerja karena memengaruhi serotonin dan kimia di dalam otak
Namun pihak Boehringier sendiri mengaku tidak tahu secara pasti bagaimana hal itu bisa mendongkrak hasrat seksual.

"Kami tidak tahu secara pasti mekanisme kerjanya, tetapi kami percaya ini memengaruhi kimia di dalam otak yang berperan dalam  respon seksual manusia," ujar Direktur Eksekutif Boehringer, Piliero.

Sejak diluncurkan pada 1998, lebih dari dua lusin terapy percobaan terhadap disfungsi seksual kaum perempuan telah dilakukan

BACA JUGA: FDA Ingatkan Obat Pembangkit Gairah Seks

Para analis memperkirakan, potensi pasar bagi obat untuk perempuan yang mengalami disfungsi seksual mencapai USD 2 miliar

Namun DrElizabeth Kavaler, seorang a urologist di Lenox Hill Hospital, New York, mengatakan bahwa gairah seksual pada kaum perempuan begitu rumit sehingga tidak realistis jika hanya berharap pada obat untuk bisa mengatasi masalah seksual.(ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Remaja Putri Rentan Anemia


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler