Victor Laiskodat Resmi Dilaporkan ke Bareskrim

Jumat, 04 Agustus 2017 – 15:44 WIB
Ketua Fraksi Partai NasDem di DPR Victor Laiskodat saat menjadi pembicara pada Seminar Strategi Penanggulangan Kemiskinan di Indonesia, Jakarta Jumat (13/2). Foto: Ricardo/JPNN.com Ilustrasi : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Fraksi Partai Nasdem di DPR Victor Laiskodat akhirnya resmi dilaporkan ke Bareskrim Polri, Jumat (4/8), terkait ucapannya saat berpidato di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Pelapornya adalah kader Partai Gerindra Iwan Sumule. Laporan itu tertuang dalam LP/773/VIII/2017/Bareskrim.

BACA JUGA: Inilah Seruan PP Satria Gerindra Sikapi Omongan Viktor Laiskodat

Victor dilaporkan atas dugaan pelanggaran pasal 28 ayat 2 UU ITE , pasal 156 KUHP dan UU 40 tahun 2008 tentang Diskriminasi.

"Kami hanya menyerahkan bukti yang diminta, kami menyertakan video yang disampaikan Victor dan beberapa berita di online," kata Iwan di kantor sementara Bareskrim Polri, di gedung Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta Pusat, Jumat (4/8).

BACA JUGA: Victor Laiskodat Mengusik Kenyamanan

Menurut Iwan, ada beberapa bagian kalimat Victor yang dipersoalkan.

Pertama, kata dia, soal adanya dugaan Victor memprovokasi rakyat untuk saling bunuh.

BACA JUGA: Mana Mungkin Kader Partai Pro-Khilafah Bisa Jadi Presiden, Ketua MPR, DPR, dan Menteri?

"Di mana Victor (diduga) mengatakan kalau dia yang datang ke kita daripada kita dibunuh, dibunuh duluan," ujar Iwan.

Selain itu, Iwan mengatakan, Victor menuduh beberapa partai termasuk Gerindra yang dianggap paling nomor satu sebagai pendukung ekstrimis mewujudkan khilafah.

"Itu menurut saya sebuah kebohongan. Di visi misi Gerindra sangat jelas mempertahankan kedaulatan dan tegaknya NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945," kata Iwan.

Dia mengatakan, jika Victor minta maaf pihaknya tetap akan melanjutkan proses hukum ini.

Menurut dia, sebagai pejabat publik harus sadar apa yang diucapkan. "Dan dia tahu konsekuensi apa yang diucapkan seorang pejabat publik," katanya.

Iwan mengatakan, meskipun menjabat sebagai salah satu ketua DPP, tapi dia melaporkan ini sebagai pribadi dan kader Gerindra.

Menurut dia, tidak ada instruksi apa pun dari partainya termasuk dari Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

"Secara pribadi dan kader saya merasa perlu melaporkan karena pernyataan dia sangat membahayakan keberlangsungan demokrasi," ungkapnya. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Marah ke Viktor, Wasekjen Gerindra Tak Lupa Serempet Ahok


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler