Video Mesum Siswi Cantik Beradegan di Lahan Terbuka, Heboh

Minggu, 19 November 2017 – 06:38 WIB
Ilustrasi video panas. Foto: Samarinda Pos/JPNN

jpnn.com, KOTAWARINGIN TIMUR - Warga Kota Sampit, Kotawaringin Timur, Kalteng, dihebohkan dengan beredarnya video mesum dua remaja yang beradegan panas di sebuah lahan terbuka.

Rekaman itu menyebar di media sosial. Polisi yang menerima laporan terkait video tersebut masih melakukan penyelidikan.

BACA JUGA: Pelajar Bikin Video Remas Buah Dada Siswi, Nih Akibatnya

Video berdurasi 2 menit 48 detik itu menunjukkan sepasang remaja melakukan hubungan terlarang di sebuah lahan terbuka.

Di belakang mereka semak belukar. Dua motor yang diduga milik keduanya, menutupi sedikit aksi mesum tersebut.

BACA JUGA: Terios Oleng, Tabrak Tebing, Rusak Berat

Informasi dihimpun, pemeran wanita dalam video mesum tersebut diduga berinisial N dan pria, M. N berstatus siswi SMA di Kecamatan Parenggean, sementara M mahasiswa.

Video tersebut direkam beberapa pekan lalu di sebuah semak-semak, jauh dari permukiman penduduk. Adegan itu diabadikan menggunakan ponsel M tanpa sepengetahuan N.

BACA JUGA: Ssttt, Ada Viral Video Siswi Pamer Buah Dada di Kelas

Menurut keterangan warga setempat, N dan M awalnya sepasang kekasih. Namun, hubungan mereka kandas.

”Setelah diputus N, M tidak terima. Saya dengar pelaku (M) mengancam akan menyebarkan video hubungan yang pernah mereka rekam beberapa waktu lalu apabila N tetap memutuskan hubungan asmaranya,” kata seorang sumber yang namanya enggan disebutkan namanya, Sabtu (18/11).

Namun, kata sumber Radar Sampit (Jawa Pos Group), N tidak memedulikan perkataan M. Dia justru tidak pernah menghubungi M lagi.

Dari situlah M menaruh dendam pada N. Dia menyebarkan video itu ke media sosial.

Kepala sekolah (kepsek) tempat N menimba ilmu membenarkan, N merupakan anak didik mereka yang baru saja diterima beberapa bulan lalu.

Dia juga membantah isu yang beredar, yang menyebutkan rekaman itu dibuat pada jam sekolah.

”Kejadiannya hari Minggu, bukan pada jam sekolah. Pakaiannya juga bukan seragam, melainkan baju biasa. Hari itu juga tidak ada kegiatan,” tegas kepala sekolah ini kepada Radar Sampit, Sabtu (18/11).

Beredarnya video itu, membuat orangtua N berang. Sang kepsek kemudian mendampingi orangtua siswi tersebut untuk melapor ke Polsek Parenggean. Perbuatan M terhadap N dinilai tidak terpuji dan keterlaluan.

”Sudah dilaporkan Minggu (12/11). Saya hanya mendampingi, sekaligus membenarkan kalau itu siswi kami,” jelasnya.

Menurutnya, sikap dan perilaku N belakangan ini banyak berubah setelah kenal dengan M.

Selain jarang masuk sekolah, perempuan berparas cantik itu tidak berani mengikuti pelajaran seperti biasa lantaran terlanjur malu.

”Dari awal masuk (sekolah) anak ini (N) sudah jarang masuk. Sudah diupayakan diselesaikan secara kekeluargaan, tetapi orangtua menuntut dan tetap dilaporkan,” ungkapnya.

Lebih lanjut kepsek menambahkan, pihak sekolah belum membuat keputusan langkah yang diambil. Menurutnya, N masih ada kemauan untuk tetap sekolah.

”Anaknya masih mau sekolah tetapi harus dipindahkan karena dia pasti malu di sini. Namun, untuk sementara masih proses hukum. Bahkan, sebelum kejadian itu (video tersebar, Red), sejak Senin (13/11) lalu anak ini sudah tidak masuk sekolah lagi,” katanya.

Sementara itu, Kapolsek Parenggean Iptu Triyono Raharja membenarkan laporan tersebut.

Pihaknya sedang melakukan penyelidikan untuk memperjelas kasus dan akan melakukan pemanggilan terhadap keduanya.

”Ada yang melaporkan video mesum yang disebarkan. Saat ini kasus tersebut sudah dilimpahkan ke Polres Kotim," ujar Kapolsek Parenggean Iptu Triyono Raharja, Sabtu (18/11).

Kasus tersebut ditangani Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Kotim. Anggota kepolisian masih melakukan pemeriksaan terhadap saksi.

Agar kasus demikian tak terulang, Triyono berharap orangtua benar-benar mengontrol aktivitas anak-anak mereka di luar rumah. Menurutnya, pergaulan remaja saat ini rentan terpengaruh dunia luar.

”Oleh karena itu, sangat penting sekali mengawasi pergaulan remaja. Dan yang bisa melakukan pengawasan intensif itu hanya orangtua atau keluarga dekat saja, sebagai orang yang paling sering berinteraksi dengan anak-anak itu dalam kehidupan mereka,” tandasnya. (ron/mir/ign)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 2 Buruh Bongkar Muat Tertimpa 30 Sak Pupuk


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler