BACA JUGA: Siapa Bilang Saya Makan APBD?
Setidaknya, hal itu sebagaimana diakui oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Marty Natalegawa, yang ikut dipanggil ke Istana Negara, Jumat (22/10) pagi oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), demi membicarakan berbagai isu politik, hukum dan keamanan terkini."Itu memang menjadi salah satu yang dibicarakan tadi (saat dipanggil) di Istana
BACA JUGA: SBY: Hargai Kemerdekaan Pers
Saya tak akan mendahului," ungkap Menlu, dalam sesi jumpa pers di Ruang Palapa, Kementerian Luar Negeri (Kemlu), siang selepas shalat Jumat.Yang jelas, kata Marty pula, pihaknya juga sadar bahwa perhatian sejumlah negara lain di dunia, belakangan sudah sempat bermunculan terkait keberadaan video itu
BACA JUGA: KPK Berharap pada Kapolri Baru
Tapi (sejauh ini) tidak ada pernyataan khusus (yang dialamatkan) ke kitaYang pasti, secara umum saja, saya hanya bisa berkomentar bahwa - kalaupun benar - tayangan itu tidak mengambarkan sesuatu yang sistemik, dalam arti tidak dilakukan oleh TNI secara organisasi," tuturnya.Salah satu yang juga tak dibantah oleh Menlu, adalah kabar bahwa kalangan pemerintah AS khususnya, termasuk yang telah menyaksikan dan menaruh perhatian besar terhadap adanya (rekaman kekerasan) video tersebutTerkait dengan hal ini, seperti diketahui juga, Presiden AS Barack Obama sendiri punya jadwal kunjungan ke Indonesia bulan depanNamun, saat ditanyakan wartawan apakah Obama nanti juga berencana akan ke Papua, Menlu dengan tegas menjawab tidak.
"TidakTak ada agenda ke PapuaKemungkinan hanya akan di Jakarta dan sekitarnya saja," ucapnya singkat.
Sebagaimana diketahui, pemerintah melalui Menko Polhukam Djoko Suyanto akhirnya memang mengakui video kekerasan yang dilakukan oknum TNI di Papua tersebutMeski demikian, pemerintah seperti dituturkan Djoko, memastikan bahwa itu hanya merupakan tindakan berlebihan dari sejumlah prajurit, serta bukan merupakan bagian dari operasi TNI, karena TNI disebutkan tak pernah melakukan operasi militer di Papua(ito/rnl/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bilateral, Boediono Gelar Pertemuan RI-RRT
Redaktur : Tim Redaksi