'BBQ', atau istilahnya di Indonesia bakar-bakar daging, adalah salah satu budaya warga Australia. BBQ kerap dilakukan untuk merayakan hari-hari spesial, terutama saat cuaca hangat. Bagaimana membuat BBQ yang sangat Australia itu?Tessalaar di kota pedalaman Silvan, sekitar 40 km dari pusat kota Melbourne. - See more at: http://australiaplus.com/indonesian/2015-09-28/menghabiskan-akhir-pekan-di-festival-tulip-tesselaar/1497506#sthash.RThRyMqd.dpuf

BACA JUGA: VIDEO: Seniman Muda Asal Bandung Gali Identitas Diri Lewat Karya Seni

Barbecue atau BBQ adalah acara kumpul-kumpul sambil memasak daging, ikan, dan sayuran di luar ruangan.

Aktivitas sosial ini pun akrab disebut 'barbie' oleh banyak warga Australia, yang memang terkenal gemar memendekkan kata-kata.

BACA JUGA: Barangoroo Point, Terminal Peti Kemas yang Jadi Taman Kota di Sydney

Sebagai salah satu budaya Australia, para peserta prorgam pertukaran Australia dan Indonesia, atau AIYEP pun menggelar acara BBQ.

Tujuannya bukan hanya untuk memperkenalkan budaya BBQ, tetapi juga sebagai ajang konsolidasi atau lebih mengenal dekat antara sesama peserta program.

BACA JUGA: Christmas Island Buat Jembatan Khusus Untuk Kepiting Merah

Peserta dari Australia, Johnny menunjukkan bagaimana membuat acara BBQ yang sangat Australia.

"Pertama, pastikan memiliki cukup banyak daging," ujarnya. "Kedua pastinya ada bir dingin."

Bir adalah minuman favorit bagi banyak mayoritas warga Australia. Bir dingin menjadi teman saat membakar daging di atas panggangan yang panas dan berasap, saat cuaca pun sedang hangat.

Tapi tentu saja, Anda bisa menggantinya dengan minuman-minuman segar tanpa alkohol lainnya.

"Lalu ketiga, pastikan berbicara soal hal yang baik-baik saat membakar daging," tambah Johnny. "Karena daging pun memiliki perasaan," ujarnya sambil tertawa.

Bagi peserta dari Indonesia tentu saja mereka terlihat kagum dengan acara barbecue ala Australia yang digelar di Universitas of Canberra.

"Saya belum pernah melihat daging dibakar sebanyak ini," ujar Mbarep Wicaksono, peserta asal Palembang.

Para peserta AIYEP telah menghabiskan waktu selama dua bulan di Kawasan Ibu Kota Australia (ACT). Sebulan pertama mereka berada di ibu kota Canberra, sebelum ke Ulladulla, kawasan pesisir selatan New South Wales.

Kini mereka sedang berada di Indonesia untuk tinggal selama dua bulan di Kalimantan Barat, yakni di Pontianak dan Sambas.

Untuk lebih mengenal budaya kedua negara, para peserta tinggal bersama orang tua asuh. Mereka pun mendapat pengalaman kerja lewat magang di beberapa perusahaan dan instansi sesuai dengan minat.

Tak hanya itu, selama berada di Indonesia mereka akan melakukan proyek untuk membangun komunitas desa.

BACA ARTIKEL LAINNYA... VIDEO: Serunya Lari Maraton di Sydney, Melewati Pemandangan Cantik

Berita Terkait