jpnn.com, SURABAYA - Video berdurasi 35 detik yang menampilkan puluhan Pramuka menyerukan yel-yel 2019 ganti Presiden, membuat geram Ketua Gerakan Pramuka Kwartir Daerah (Kwarda) Jawa Timur, Saiful lah Yusuf.
Pria yang akrab disapa Gus Ipul ini protes keras terhadap politisasi gerakan Pramuka.
BACA JUGA: Komite I DPD Menginisiasi Keberlanjutan Kebijakan Otsus Aceh
“Kepada siapa saja yang terkait dengan video tersebut harus bertanggung jawab dan meminta maaf pada organisasi Pra muka dan masyarakat. Selain itu harus menarik video tersebut,” tutur Gus Ipul di kantor Pramuka Kwarda Jawa Timur di Jalan Raya Kertajaya Indah Timur seperti yang dilansir Radar Surabaya (Jawa Pos Group), Selasa (16/10).
Ia mengaku belum mengetahui lokasi pembuatan video tersebut.
BACA JUGA: PPP: RUU Pesantren Kado Terindah bagi Santri
Lebih lanjut Wakil Gubernur dua periode ini meminta kepada Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka Budi Waseso untuk mengambil langkah hukum dan bertindak cepat agar kejadian serupa tidak berulang.
“Saya khawatir jika tidak segera disikapi maka akan ditiru oleh gugus depan (Gudep) yang lain yang bisa mengeluarkan pernyataan berbeda antar Gudep,” katanya.
BACA JUGA: 4.582 Honorer K2 Gagal Daftar CPNS 2018
Gus Ipul mengaku menindak tegas jika peristiwa itu terjadi di Jawa Timur, yakni dengan membekukan Gudep Pramuka.
Di dalam video yang viral di sejumah media sosial itu tampak seseorang mengucapkan takbir, dan 2019 Ganti Presiden hingga beberapa kali.
Diperkirakan tingkatan penggalang yakni 11-15 tahun “Ungkapan tersebut sudah menyalahi AD/ART. Padahal pada saat pelantikan menjadi anggota pramuka, semuanya disumpah untuk tidak memasukkan politik praktis ke dalam organisasi ini,” jelasnya.
Menurut Gus Ipul, organisasi gerakan pramuka tidak boleh memasuki politik praktis kecuali mengatas namakan pribadi bukan organisasi pramuka.
Sementara itu Wakil Kwarda Pramuka Jatim, Purwadi mengatakan gerakan pramuka adalah organisasi pendidikan. Menurutnya siapapun tidak boleh menarik gerakan pramuka ke politik praktis.
“Karena kita menyiapkan kader bangsa sesuai dengan Pancasila,” ujarnya. (mus/rtn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penangkapan Anggota TKN Jokowi tak Pengaruhi Elektabilitas
Redaktur : Tim Redaksi