Para pekerja di tempat pemotongan hewan di Vietnam telah terekam sedang memukul -apa yang tampaknya –ternak sapi impor asal Australia dengan palu godam.

Pemerintah Australia membentuk penyelidikan atas pelanggaran yang jelas dari regulasi ekspor hidup setelah mereka dipertontonkan sebuah rekaman oleh kelompok perlindungan hewan ‘Animals Australia’ pada pekan lalu.

BACA JUGA: Festival Sup Bebaskan Kota ini dari Kemiskinan

Kelompok ‘Animals Australia’ telah menyewa detektif yang menyamar untuk merekam aksi ini.

Salah satu video menunjukkan seorang pekerja sedang memukul sapi di kepalanya sebanyak lima kali dengan palu godam sebelum si sapi jatuh ke tanah.

BACA JUGA: Kehidupan Juru Masak Stasiun Peternakan di Internet

Pria itu kemudian memukul sapi itu sebanyak empat kali lagi sebelum akhirnya si sapi tewas.

"Saya pikir saya telah melihat semua nya, dan ternyata tidak," kata direktur kampanye ‘Animals Australia’, Lyn White.

BACA JUGA: Banyak turis Indonesia kunjungi Vivid Sydney

"Ini amat menyedihkan dan tak perlu serta bisa dicegah dan kita tak boleh lupa bahwa itu sudah terjadi setiap malam sejak kami [Australia] membuka perdagangan ini di Vietnam," utara Lyn White

Wakil Perdana Menteri Australia, Barnaby Joyce, mengesampingkan larangan ekspor ternak, tapi menyebut akan ada tindakan yang diambil.

"Segera ketika kami tahu tentang ini kami langsung beraksi. Departemen Pertanian telah bekerja sama dengan industri, rumah pemotongan hewan telah ditangguhkan dari kegiatan menerima sapi, kami sedang menyelidiki proses ini tapi tindakan lebih lanjut perlu dilakukan dan akan berlangsung,” jelasnya.

Kelompok ‘Animals Australia’ mengatakan, mereka mengunjungi 13 rumah pemotongan hewan di Vietnam utara dan tengah.

"Hanya dua di antaranya yang memenuhi persyaratan Australia untuk pemotongan hewan yang disetujui," sebut Lyn.

Ia menggambarkan rekaman ini sebagai adegan "paling mengejutkan" yang pernah ia lihat ketika diminta untuk membandingkan kondisi serupa di Indonesia pada tahun 2011.

Para pekerja rumah pemotongan, yang diam-diam direkam, mengatakan kepada detektif yang menyamar bahwa sapi-sapi yang disembelih itu berasal dari Australia.

Sapi-sapi itu juga memiliki takik telinga khas yang unik untuk ukuran ternak Australia.

Mereka juga memiliki lubang di telinga mereka, menunjukkan bahwa tanda identifikasi ternak elektronik telah dicabut.

"Mereka tahu bahwa tanda di telinga tak dimaksudkan melekat pada hewan tersebut di lokasi ini sehingga ada korupsi yang cukup disengaja dari sistem yang ada, yang berarti bahwa sapi Australia berakhir di rumah jagal tradisional ini," tutur Lyn. Rekaman menunjukkan sapi asal Australia di salah satu rumah pemotongan.

Supplied; Animals Australia

Ini adalah kedua kalinya kelompok ‘Animals Australia’ telah mendapat rekaman -apa yang tampaknya -sapi Australia yang disembelih dengan palu godam di rumah jagal Vietnam yang belum disetujui.

‘Animals Australia’ mengatakan, pihaknya memilih untuk tidak merilis rekaman itu secara terbuka pada Maret lalu, tapi malah memberinya ke Dewan Eksportir Ternak Australia (ALEC).

Lyn mengklaim, ia dijanjikan respon dalam waktu enam minggu, namun belum mendengar apa-apa dari lembaga tersebut.

Ia mengatakan, dirinya memutuskan untuk membuka rekaman ini ke masyarakat untuk menekan industri ekspor ternak hidup agar bertindak.

"Masyarakat Australia harus sadar akan resiko bahwa ternak Australia masih menghadapi hal ini, bahwa peraturan ini tak bekerja dan tak bekerja karena tak ada yang akuntabel ketika mereka melanggarnya," peringat Lyn.

Ketua ALEC yang juga mantan pemimpin Partai Buruh, Simon Crean, mengakui dewan yang dipimpinnya tak menanggapi keprihatinan ‘Animals Australia’ pada tahun lalu.

Ia mengatakan, industrinya menerapkan reformasi untuk mengatasi masalah kesejahteraan hewan.

"Kami telah berkomitmen untuk melakukan pengenalan kepada orang di lapangan, untuk mengadakan program pelatihan, memasang kamera CCTV, semua prosedur pelacakan,” sebutnya.

Simon menambahkan, "Kami terus-menerus terlibat, investasi industri dalam hal ini telah begitu besar." Detektif perlindungan hewan merekam aktivitas rumah pemotongan hewan Vietnam secara rahasia.

Supplied; Animals Australia

Terkejut isi rekaman

Simon telah melihat rekaman ternak yang dibunuh dengan palu godam itu pada (15/6), dan menggambarkannya sebagai perbuatan "yang tak bisa dimaafkan".

"Saya hancur. Ini adalah hal yang sangat saya, bersama dengan industri, beri komitmen untuk diakhiri. Tak ada hewan yang berhak melalui rasa takut dan rasa sakit,” kemukanya.

Ia menyambung, "Itu yang sedang kami upayakan untuk hapus dan ini hanya memperkuat bahwa kami masih punya banyak pekerjaan yang harus dilakukan."

CEO ALEC, Alison Penfold, mengakui "tampaknya" ada sapi Australia yang dijagal palu di rumah pemotongan hewan.

"Perilaku hewan ini memberi petunjuk bahwa mereka berasal dari Australia," sebutnya.

Melalui Simon, pada (15/6) ALEC mengumumkan akan memotong pasokan hewan ke fasilitas yang sedang diselidiki.

"Kami juga telah menetapkan bahwa jika eksportir manapun melanggar persyaratan dengan sengaja ... kami akan mengambil setiap langkah untuk memastikan mereka tak akan memasok ke pasaran," janji mereka. Departemen Pertanian Australia telah membentuk penyelidikan atas rekaman ini.

Supplied; Animals Australia

Tindakan berulang disesalkan

Meski demikian, Simon mengatakan, menangguhkan perdagangan, seperti yang dilakukan Pemerintahan Partai Buruh ke Indonesia pada tahun 2011, akan menjadi suatu kesalahan.

"Apa yang kami ingin lakukan adalah untuk memperbaiki standar di seluruh industri dan komitmen Australia adalah untuk menjadi praktek terbaik di dunia dalam hal ini," sebutnya.

“Tak sempurna tapi bisa jadi teladan dunia,” harapnya.

Namun, Lyn mengatakan, ia memiliki sedikit kepercayaan pada industri ini.

"Pemotongan hewan yang mereka tangguhkan pernah ditangguhkan sebelumnya setidaknya dua kali," ungkapnya.

Ia menyesalkan, "Bahwa ini masih terjadi meskipun ada CCTV, meskipun petugas rantai pasokan eksportir ada di sana, benar-benar menunjukkan bahwa sistemnya telah rusak."

Departemen Pertanian Australia telah melihat rekaman itu dan telah membentuk sebuah investigasi.

"[Ini] tidak sempurna, tapi praktek terbaik dunia-hanya."

"Rekaman itu ... menggambarkan pemeliharaan yang menjijikkan dan lemah atas sapi di rumah pemotongan hewan yang tak disetujui untuk menerima ternak impor dari Australia," sebut departemen itu dalam sebuah pernyataan.

"Sebuah penyelidikan menyeluruh atas bukti ini telah dimulai."

Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kompetisi Film Pendek Australia Indonesia

Berita Terkait