Vietnam Diserbu Gelombang Baru COVID-19, Penyebarannya Sangat Cepat dan Luas

Rabu, 26 Mei 2021 – 17:06 WIB
Petugas di Vietnam berjaga-jaga di Distrik Le Minh di Hanoi, Vietnam di masa social distancing akibat pandemi virus corona pada April 2020 silam. Foto: VNA/VNS Photo Danh Lam

jpnn.com, HANOI - Vietnam kembali memperketat aturan penguncian di kawasan industri bagian negara tersebut sebagai respons atas meningkatnya wabah COVID-19, Selasa (25/5).

Negara yang sempat dipuji-puji sebagai contoh sukses penanganan wabah COVID-19 tersebut kini tengah berjuang menghadapi lonjakan kasus terburuk yang pernah mereka alami.

BACA JUGA: 8 Zona Merah Covid-19 Ada di Sumatera, Pemerintah Perpanjang Pengetatan Mobilitas

Kementerian kesehatan pada Selasa malam mengumumkan 447 infeksi baru COVID-19, lompatan terbesar sejak 190 kasus yang dicatat pada 16 Mei.

Laporan itu didorong oleh klaster di zona pabrik di Provinsi Bac Ninh dan Bac Giang. Jumlah tersebut merupakan angka revisi dari pengumuman sebelumnya sebanyak 457 kasus.

BACA JUGA: Satgas Covid-19 Meyakini Kasus Pembekuan Darah Tak Berkaitan dengan Vaksin

"Varian COVID-19 yang ditemukan saat ini telah menyebar dengan sangat cepat dan luas," kata Menteri Kesehatan Nguyen Thanh Long dalam sebuah pernyataan, tanpa menyebutkan varian yang terdeteksi.

Vietnam telah melaporkan keberadaan varian yang sangat menular yang pertama kali diidentifikasi di India.

BACA JUGA: Waspada Klaster Covid-19 Pascalebaran, Begini Saran Sultan Kepada Pemerintah

Wabah telah menyebar ke lebih dari 30 dari 63 kota dan provinsi di Vietnam, termasuk ibu kota Hanoi, yang telah menutup restoran dan melarang pertemuan publik.

Bac Ninh, lokasi fasilitas produksi Samsung Electronics, memulai jam malam dan pembatasan perjalanan mulai Selasa, lapor media pemerintah.

Pembatasan itu menyusul penutupan sementara empat kawasan industri, termasuk tiga fasilitas Foxconn, oleh pihak berwenang di Provinsi tetangga Bac Giang.

Wabah tersebut bisa menjadi tantangan besar bagi Vietnam, yang berhasil mengatasi wabah yang lebih awal dan lebih kecil serta menghindari tingkat kerusakan ekonomi yang diderita oleh negara-negara tetangganya.

Ratusan pekerja pabrik termasuk di antara hampir 2.800 orang yang terinfeksi sejak akhir April, yang merupakan sekitar setengah dari 5.773 kasus secara keseluruhan di negara itu. Negara ini telah mencatat 44 kematian.

"Kepadatan pekerja di lokasi wabah sangat tinggi, berbagi lingkungan tertutup yang sama, ruang makan yang sama, dan area sanitasi yang sama," kata Long.

"Risikonya sangat tinggi."

Sebagian besar kasus pada Selasa terjadi di pabrik-pabrik di Bac Giang, di mana pihak berwenang mengatakan pengujian ditingkatkan dan asrama pekerja ditutup.

Pemerintah daerah mengatakan sedang mempertimbangkan dimulainya kembali sebagian operasi mulai Rabu bagi pekerja yang tidak terinfeksi.

Vietnam belum memulai inokulasi massal untuk melawan virus corona, dengan sekitar 1 juta dosis vaksin telah diberikan sejauh ini. (ant/dil/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler