Vinton Didenda Rp 20 Juta, Dilarang Main Lima Laga

Kamis, 21 November 2013 – 07:57 WIB

MALANG - Keputusan tegas diambil PT DBL Indonesia selaku penyelenggara Speedy NBL Indonesia. Mereka menjatuhkan hukuman maksimal berupa denda Rp 20 juta plus larangan tampil dalam lima game kepada power forward Satria Muda Britama Jakarta Vinton Nolland Surawi.
 
Itu menjadi rekor sanksi terberat yang pernah dijatuhkan kepada pemain di NBL Indonesia sejak bergulir pada 2010. Hukuman terpaksa dijatuhkan karena pelanggaran keras yang dilakukan Vinton kepada shooting guard Satya Wacana Metro LBC Bandung Gian Gumilar.
 
Ya, Gian hingga terkapar dengan darah segar mengucur deras dari bibir bagian atas ketika membela timnya melawan SM di GOR Bimasakti Malang (19/11). Penyebabnya, Gian terkena hantaman keras Vinton. Wasit memang tidak melihat dan hanya memberikan personal foul karena dinilai hanya menghadang Gian.
 
Namun, Vinton tidak bisa mengelak dari rekaman video pertandingan. Melalui rekaman, terlihat jelas bahwa forward berusia 31 tahun itu melesakkan sikut kanannya mutlak ke wajah Gian yang hendak layup ke arah ring.
 
Bibir Gian harus mendapatkan lima jahitan. Dia tidak bisa melanjutkan pertandingan. Padahal, sebelum insiden di kuarter tiga itu Gian bermain apik dan mencetak 13 poin. Akibat insiden tersebut, kata manajer Satya Wacana Zaki Iskandar, Gian harus absen hingga seri I Malang berakhir 24 November mendatang.  
 
Nah, berdasar rekaman video itulah Vinton diganjar hukuman berat. Itu sesuai dengan peraturan pelaksanaan Speedy NBL Indonesia 2013"2014 bab VII pasal 4 ayat 3. Peraturan tersebut mengatur hukuman berat kepada pemain yang dengan sengaja melakukan tindak kekerasan fisik terhadap pemain yang lain.
 
"Aturan-aturan yang dilaksanakan di NBL Indonesia selalu dibahas bersama dalam rapat dewan komisaris, yang melibatkan penyelenggara, dalam hal ini PT DBL Indonesia dan tim-tim peserta. Mengenai denda 20 juta dan larangan bermain juga sudah disampaikan dalam rapat," ucap Azrul Ananda, commissioner NBL Indonesia.
 
Azrul menegaskan, dalam kasus Vinton, penyelenggara sudah memberikan peringatan lewat klub saat kejadian serupa ketika SM melawan Aspac Jakarta (16/11). Waktu itu Vinton dengan sengaja menyikut Sigit Harun Nurman, small forward Aspac. Ketika kejadian yang sama terulang dalam laga melawan Satya Wacana Metro LBC Bandung, liga harus mengambil tindakan.
 
"Dalam pertandingan, permainan keras bukanlah sesuatu yang dilarang. Tetapi, semua sepakat agar permainan keras tetap dalam batas-batas sportivitas. Bukan dengan tujuan menyakiti atau mencederai orang lain," tegas Azrul.
 
Penyelenggara, lanjut Azrul, berharap agar sanksi itu bisa menjadi bahan evaluasi bagi seluruh klub dan pemain. "Kami ingin NBL Indonesia menjadi liga yang sangat kompetitif, tapi juga menjadi contoh dalam menjunjung sportivitas," tandasnya.
 
Ketua Dewan Komisaris NBL Indonesia Irawan "Kim Hong" Haryono menegaskan bahwa peraturan memang harus ditegakkan. Kasus Vinton itu menjadi pembelajaran bahwa pemain haram dengan sengaja mencederai lawan. "Saya juga meminta wasit lebih jeli dalam memimpin pertandingan," tuturnya.
 
Rastafari Horongbala, head coach Aspac, mengapresiasi tindakan tegas penyelenggara. Fari -sapaan Rastafari- menuturkan, sejak lama dirinya melihat Vinton punya kecenderungan bermain tidak sportif.

"Ini menjadi pelajaran bagi Vinton dan pemain lain. Memang, kita ini musuh di dalam lapangan. Tetapi, di luar lapangan kita semua adalah teman," papar Fari.
 
Manajer SM Riska Natalia Dewi mengaku baru menerima surat sanksi kepada Vinton. Riska sendiri enggan berkomentar banyak. "Kami akan meminta penjelasan lebih lanjut. Kami juga akan melihat ulang video kejadiannya," ujar Riska. (nur/c4/ham)

BACA JUGA: Ronaldo Sempat Di Voodoo

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Ganda Putri Melaju ke Babak Kedua


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler