jpnn.com, JAKARTA - Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus merespons isu kelangkaan tabung gas oksigen di media sosial belakangan ini.
Kombes Yusri memastikan, setiap bulan produksi tabung gas oksigen tidak berkurang.
BACA JUGA: Kombes Yusri Beber Kendala Ketersediaan Tabung Gas Oksigen di Tanah Air, Oh Ternyata
"Saat ini produsen gas oksigen setiap bulan ini sebenarnya tidak berkurang, cukup sesuai dengan apa yang diproduksi," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Rabu (30/6).
Mantan Kapolres Tanjungpinang itu mengakui memang ada peningkatan permintaan tabung gas oksigen.
BACA JUGA: COVID-19 Mengganas, DPRD Minta Penyuplai Oksigen Prioritaskan RSUD Solo
Hal itu seiring dengan peningkatan keterisian di sejumlah rumah sakit rujukan Covid-19 di wilayah hukumnya.
"Memang ada peningkatan permintaan karena kita ketahui bersama beberapa rujukan rumah sakit rujukan Covid-19 BOR-nya cukup tinggi," ujar Yusri.
BACA JUGA: Jamin Stok Aman, Produsen Tabung Oksigen Tegaskan Pasar Pramuka Bukan Patokan
Kendati demikian, kata dia, berdasar hasil rapat koordinasi dengan para produsen pasokan dipastikan aman.
"Saat ini produsen masih menyanggupi, ini dari rapat koordinasi dengan produsen-produsen yang ada," ucap Yusri.
Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Gas Industri Indonesia (AGII) Arief Harsono mengklaim ketersediaan tabung gas oksigen untuk medis masih mencukupi.
Dia mencatat pihaknya masih memiliki ketersediaan stok 2.000 tabung gas oksigen untuk medis.
Jumlah tersebut bisa digunakan untuk mengantisipasi lonjakan permintaan akibat meningkatnya jumlah kasus Covid-19 di tanah air.
"Pada bulan Juli, akan datang lagi tambahan tabung gas, sehingga kami pastikan ketersediaan tabung gas oksigen untuk medis tercukupi," ucap Arief dalam pernyataannya, Senin (28/6).
Arief mengatakan terus memastikan stok regulator tabung aman. Hal itu mengingat regulator tabung merupakan komponen penting yang ketersediaannya harus selalu dijaga dalam mengantisipasi lonjakan jumlah kasus Covid-19. (cr3/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama