jpnn.com, KUPANG - Aksi Kapolres Nagekeo AKBP Yudha Pratana menancapkan sangkur di depan warga saat melakukan pertemuan dengan warga di daerah itu mendapat respons dari atasan.
Kapolda NTT Irjen Johanis Asadoma memastikan tim investigasi sudah turun tangan mengusut tindakan yang viral di media sosial itu.
BACA JUGA: Sekolah Subuh di NTT Mendunia, Gubernur Viktor Disebut Ciptakan Zombi
“Tim sudah saya minta ke Nagekeo untuk melakukan investigasi lebih lanjut soal perbuatan yang dilakukan oleh Kapolres Nagekeo,” katanya kepada wartawan di Kupang, Sabtu.
Hal itu dia sampaikannya menanggapi viralnya video yang menunjukkan perbuatan Kapolres Nagekeo yang saat berdialog dengan warga menancapkan sangkurnya di meja pertemuan.
BACA JUGA: Ikhtiar Kapolda dan Danrem Berikan Dukungan kepada Korban Kapal Terbalik di Inhil
Dia menjelaskan tim investigasi itu terdiri dari Bidang Propam Polda NTT, Reskrim Polda NTT, dan Intelkam Polda NTT.
“Nanti hasil investigasinya akan kamo sampaikan lebih lanjut jika sudah ada,” tambah dia.
BACA JUGA: Kebakaran Trans Studio Mal Makassar, Kapolda Sulsel Bilang Begini
Orang nomor satu di Polda NTT itu juga mengatakan jika dari hasil investigasi itu Kapolres Nagekeo terbukti salah maka akan ditindak sesuai hukum yang berlaku.
Pengiriman sejumlah tim investigasi ke Kabupaten Nagekeo itu juga tambah dia, sekaligus untuk menyelidiki kasus viralnya dugaan ancaman oleh Kapolres Nagekeo kepada seorang wartawan bernama Patrick Djawa.
Dugaan ancaman itu muncul di grup WhatsApp yang dibuat oleh Kapolres Nagekeo dengan nama grup Kaisar Hitam (KH) Destroyer yang anggota grup tersebut terdiri dari wartawan dan juga personel Polres Nagekeo.
Kapolda NTT berharap agar masyarakat bisa bersabar dengan hasil investigasi tersebut, sebab nanti akan disampaikan jika sudah ada. (antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ingin Konten jadi Viral di TikTok? Begini Caranya
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan