Sekolah Subuh di NTT Mendunia, Gubernur Viktor Disebut Ciptakan Zombi

Sabtu, 18 Maret 2023 – 14:50 WIB
Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat (ANTARA/Benny Jahang)

jpnn.com, PARIS - Kegaduhan yang dipicu keputusan Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Laiskodat mempercepat jam masuk sekolah jadi pukul 05:30 pagi ternyata sudah sampai ke telinga media asing.

Pada Rabu (15/3), Agence France-Presse (AFP) memberitakan dampak kebijakan anyar tersebut terhadap siswa SMA di Kota Kupang.

BACA JUGA: Viktor Laiskodat Mewajibkan Siswa Sekolah Jam 5 Pagi, Ini Lho Dampak Buruknya pada Anak

Kantor berita Prancis itu menyebut kebijakan Laiskodat upaya eksperimental melatih anak sekolah terbiasa bangun pagi.

"Setiap pagi di sebuah kota ujung timur Indonesia, terlihat para remaja yang masih mengantuk tertatih-tatih seperti zombi sepanjang perjalanan setengah hati mereka ke sekolah," tulis AFP mengawali artikel.

BACA JUGA: Sekolah Jam 5 Pagi Membahayakan Anak, Gubernur NTT Viktor Laiskodat Perlu Tahu

"Ini bukan adegan film fiksi sains murahan, tetapi eksperimen kontroversial untuk membuat anak-anak muda kurang tidur terbiasa memulai hari lebih pagi."

Berita berjudul "Uji Coba Sekolah Fajar untuk Remaja Mengantuk di Indonesia Memicu Protes" ini dilengkapi wawancara dengan orang tua siswa dan pakar pendidikan.

BACA JUGA: Viktor Laiskodat Mengupayakan Honorer Bawaslu di NTT tetap Bekerja

Rambu Ata, ibu seorang siswi kelas 12, mengkhawatirkan keamanan putrinya yang kini terpaksa harus menyusuri jalanan gelap dan sepi demi tiba di sekolah tepat waktu.

“Sangat sulit, mereka sekarang harus meninggalkan rumah saat masih gelap gulita. Saya tidak bisa menerima ini keselamatan mereka tidak terjamin saat gelap dan sepi,” ujar dia kepada AFP.

"Sekarang setiap pulang ke rumah, dia kelelahan dan langsung tertidur karena mengantuk sekali," tambah Ata.

Narasumber lainnya, pakar pendidikan dari Universitas Nusa Cendana Marsel Robot, menyebut kebijakan gubernur asal Partai NasDem itu tidak memiliki korelasi sama sekali dengan upaya meningkatkan mutu pendidikan.

Dia justru khawatir eksperimen Gubernur Viktor ini akan merusak kesehatan fisik dan psikologis siswa.

"Mereka hanya mendapat tidur selama beberapa jam dan ini merupakan risiko serius bagi kesehatan mereka. Ini juga akan menyebabkan mereka stres dan mereka akan melampiaskan stres mereka dengan berulah," kata Marsel kepada AFP.

Masih menurut berita AFP, studi yang diterbitkan oleh American Academy of Pediatrics pada 2014 merekomendasikan sekolah menengah dan atas memulai kelas pada pukul 8:30 atau lebih siang, sehingga siswa memberikan cukup waktu untuk tidur. (afp/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler