jpnn.com - Video pengusiran mahasiswa baru (maba) Universitas Hasanuddin (Unhas) dari ruangan di kampus itu tengah jadi sorotan publik dan viral di media sosial.
Mahasiswa baru yang diusir tersebut bernama M. Nabil Arif.
BACA JUGA: Viral Mahasiswa Baru Diusir dari Ruangan, Rektor Unhas: Itu Kasus Biasa
Nabil diusir dari ruangan lantaran berselisih paham dengan Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan, Fakultas Hukum Muh Hasrul terkait masalah gender.
Dalam video yang beredar tersebut, Nabil tampak berdebat dengan Hasrul dan seorang dosen perempuan.
BACA JUGA: Heboh Skema Kaisar Sambo dan Konsorsium 303, Jokowi Harus Segera Panggil Kapolri
Berikut percakapan tiga orang itu dalam video yang beredar:
Dosen perempuan: "Kau juga yang pertama dikasih keluar karena Undang-Undang tidak ada status laki-laki dan perempuan, harus ada pilihan, di KTP-mu apa, di KTP-mu?".
BACA JUGA: Jenderal yang Namanya Masuk Skema Konsorsium 303 Kaisar Sambo Jangan Diam, Penting
Hasrul: "Di KTP-mu apa?".
Nabil: "Laki-laki".
Hasrul: "Di kartu mahasiswa apa, laki-laki apa perempuan?".
Nabil: "Laki-laki".
Hasrul: "Kau sekarang mau jadi perempuan atau laki-laki?".
Nabil: "Tidak keduanya, di tengah-tengah, makanya gender netral, pak".
BACA JUGA: Irjen Ferdy Sambo Marah, Putri Menangis, Analisis Reza Ada Skandal Cinta Terlarang
Hasrul: "Tidak ada gender netral, kau genderkan sendiri itu".
Nabil: "Karena saya mengidentifikasi diri saya seperti itu, Pak".
Hasrul: "Halo, halo, halo, panitia ambil ini, bawa ke sana. Kau sana, ambil tasmu. Bawa ke sana. Kita tidak terima laki-laki atau perempuan di sini, salah satunya diterima".
Nabil kemudian dikeluarkan dari ruangan tersebut.
Rektor Unhas Menganggap Biasa
Rektor Unhas Prof Jamaluddin Jompa menerangkan kampusnya sangat terbuka bagi siapa pun, bahkan kampus itu merupakan lembaga tinggi yang inklusif.
"Unhas sangat terbuka untuk semua orang. Kami minta maaf kalau perlu dan saya tegaskan Unhas inklusif," kata Prof Jamaluddin Jompa, Sabtu (20/8).
Jamaluddin menegaskan peristiwa yang dialami mahasiswa baru di Fakultas Hukum Unhas itu merupakan hal biasa.
"Biasalah itu ada perselisihan dan perbedaan. Kami minta masalah itu diselesaikan dengan semua pihak," ujar Jamaluddin. (cr1/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Dean Pahrevi