jpnn.com - Peristiwa pengusiran terhadap seorang mahasiswa baru (maba) dari ruangan di kampus Universitas Hasanuddin (Unhas) Sulawesi Selatan viral di media sosial (medsos).
Konon, si mahasiswa baru diusir saat mengikuti kegiatan pengenalan kehidupan kampus bagi mahasiswa baru (PKKMB).
BACA JUGA: Irjen Ferdy Sambo Marah, Putri Menangis, Analisis Reza Ada Skandal Cinta Terlarang
Maba yang diusir tersebut ialah M. Nabil Arif. Dia dikeluarkan dari ruangan pengenalan kampus lantaran berselisih paham dengan Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan, Fakultas Hukum terkait masalah gender.
Rektor Unhas Prof Jamaluddin Jompa menerangkan kampusnya sangat terbuka bagi siapa pun, bahkan kampus itu merupakan lembaga tinggi yang inklusif.
BACA JUGA: Mahasiswa Baru Unhas Ini Merasa Berjenis Kelamin Netral, Pak Wadek Geram
"Unhas sangat terbuka untuk semua orang. Kami minta maaf kalau perlu dan saya tegaskan Unhas inklusif," kata Prof Jamaluddin Jompa, Sabtu (20/8).
Jamaluddin menegaskan peristiwa yang terjadi di Fakultas Hukum Unhas itu merupakan hal biasa.
BACA JUGA: Irjen Panca Diminta Mengklarifikasi soal Namanya di Skema Kaisar Sambo & Konsorsium 303
"Biasalah itu ada perselisihan dan perbedaan. Kami minta masalah itu diselesaikan dengan semua pihak," ucapnya.
Sebelumnya, video yang berdurasi 1 menit lebih viral di berbagai sosial media di Sulawesi Selatan (Sulsel).
Dalam video itu tampak mahasiswa yang mengenakan kacamata dan almamater merah mendapat pertanyaan seputar gender dari pimpinan fakultas.
Pertanyaan itu dilontarkan Wadek III Fakultas Hukum Muh Hasrul.
Tidak puas dengan jawaban mahasiswanya, Hasrul langsung memanggil panitia pelaksana PKKMB untuk mengeluarkan Maba tersebut dari ruangan. (mcr29/jpnn)
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : M. Srahlin Rifaid