Viral Rendang Babi, Arief Muhammad: Melukai Hati Orang Minang

Sabtu, 11 Juni 2022 – 18:34 WIB
Influencer sekaligus pengusaha Arief Muhammad angkat bicara terkait viral rendang babi. Foto: Instagram/ariefmuhammad

jpnn.com, JAKARTA - Influencer sekaligus pengusaha Arief Muhammad mengunggah foto melalui akunnya di Instagram @ariefmuhammad yang memperlihatkan dirinya sebagai Duta Nasi Padang.

Dalam caption itu, Arief Muhammad mengaku bakal sering ke luar kota untuk mencari tempat. Sebab, dia diketahui sebagai pemilik warung nasi Padang Payakumbuh.

BACA JUGA: Rendang Babi Bikin Heboh, Gubernur Khofifah Malah Lakukan Ini, Lezat Sekali!

"Mulai sekarang kayaknya hidup gue bakal berat di ongkos nih. Boleh dong trik cara nyari tiket murah?" tulis Arief Muhammad sebagai dikutip JPNN.com, Sabtu (11/6).

Tidak hanya itu, unggahan Arief Muhammad di kolom Instagram Stories-nya juga menjadi sorotan.

BACA JUGA: Rendang Babi

Arief angkat bicara soal masalah yang tengah jadi perbincangan mengenai rendang yang menggunakan daging babi.

"Sebenarnya bebas-bebas aja kalau mau jualan babi, asal tidak membawa-bawa identitas Padang karena di Sumbar (Sumatera Barat) sendiri orang-orangnya tidak makan babi. Bukan babinya, tetapi penggunaan identitasnya yang melukai hati orang Minang," tulis Arief Muhammad.

BACA JUGA: Putra Sumbar Ini Tersinggung Ada Restoran Menjual Rendang Babi

Sebelumnya, dua anggota DPR RI asal Sumatera Barat Andre Rosiade dan Guspardi Gaus juga sudah menyampaikan kecaman.

Mereka mengkritik usaha kuliner khas Minang yang menjual menu rendang berbahan daging babi.

Menurut Andre, usaha kuliner itu telah menimbulkan keresahan di masyarakat Minang karena menjual makanan yang diolah dari daging babi.

Dia mengatakan banyak masyarakat Minang yang protes dengan rendang babi.

Ketua Harian DPP Ikatan Keluarga Minang (IKM) itu mengimbau usaha kuliner tersebut menghilangkan unsur Minang dan tak lagi menjual rendang babi.

DPP IKM mendapatkan aduan dari masyarakat. "Untuk itu kami mengimbau pengusaha restoran ini untuk mengubah nama restorannya, jangan berhubungan dengan unsur Minang," kata Andre.

Menjual rendang babi, kata Andre, tidak sesuai dengan nilai-nilai Minangkabau yang memiliki falsafah "adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah" yang identik dengan nilai Islam.

Menurut Waketum Gerindra itu, rendang merupakan makanan khas Minang sehingga tidak bisa dipisahkan dari falsafah tersebut.

"Sedangkan yang bersangkutan menjual nilai babi, tentu tidak identik dengan nilai-nilai Minangkabau," katanya.(mcr8/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Uni Irma Sebut Wajar Warga Sumbar Berang Gegara Restoran Jual Rendang Babi


Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Kenny Kurnia Putra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler