Viral, Santri Tutup Telinga saat Mendengar Musik, Kiai Maman Bicara Hukum Islam

Rabu, 15 September 2021 – 21:31 WIB
KH Maman Imanulhaq tanggapi video viral sejumlah santri tutup telinga saat mendengar musik. Foto: dokumentasi pribadi for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Pengasuh Ponpes Al Mizan Jatiwangi KH Maman Imanulhaq menanggapi video viral sejumlah santri menutup telinga saat mendengar musik di sebuah ruangan sembari mengantre vaksinasi.

Video santi tutup telinga saat mendengar musik itu sebelumnya diunggah oleh tokoh politik Diaz Hendropriyono hingga pegiat media sosial Denny Siregar dan menimbulkan perdebatan di media sosial.

BACA JUGA: Santri Menutup Telinga saat Mendengar Musik Dicap Radikal, Yenny Wahid Bereaksi

Nah, bagaimana sebenarnya hukum musik dalam Islam?

"Hukum musik dalam Islam memang masih diperdebatkan, ada yang membolehkan ada juga yang mengharamkan," ucap Kiai Maman saat berbincang dengan JPNN.com, Rabu (15/9).

BACA JUGA: KPK Didesak Pecat Novel Baswedan Cs, Chandra Membela, Begini Kalimatnya

Wakil Sekretaris Dewan Syuro DPP PKB itu menjelaskan, ada yang membolehkan mendengar musik selama itu tidak mengandung nilai-nilai kemaksiatan, ada minuman keras, ada ikhtilat antara laki-laki dan perempuan serta mendorong seseorang untuk melakukan kemungkaran.

"Sementara yang mengharamkan, itu untuk menutup segala kemaksiatan itu," lanjut Kiai Maman.

BACA JUGA: Viral Santri Tutup Kuping Saat Dengar Musik Barat, Ini Reaksi Kubu Habib Rizieq

Anggota Komisi VIII DPR itu berpendapat masalah itu harus disikapi secara bijak dan jangan sampai justru menimbulkan pertikaian.

"Menurut saya, kalau ada kelompok orang yang menolak musik dan lain sebagainya, hormati saja pendapatnya. Juga sama, orang yang menolak musik tidak boleh juga lalu mengafirkan orang lain," tutur Kiai Maman.

Walakin, dia berharap adanya pendidikan inklusif yang lebih terbuka dan menjadikan perdebatan sebagai hal yang penting, sehingga itu tidak menjadikan anak-anak korban.

"Karena kita tahu bahwa di beberapa lembaga pendidikan yang tidak menghormat bendera, yang tidak mau membacakan Pancasila, yang tidak mau memasangkan foto Pak Jokowi sebagai presiden, itu masih ada di beberapa daerah," ucap Kiai Maman.

Maka dari itu, dia menilai perlu adanya pendekatan persuasif dari semua pihak agar anak-anak kita tidak menjadi korban dari egoisme dan juga pikiran-pikiran picik para penyelenggara pendidikan.

"Juga, para guru-guru yang melakukan indoktrinasi terhadap nilai-nilai yang tidak sama dengan nilai-nilai keumatan, atau nilai-nilai keislaman yang lebih moderat dan juga lebih maju," tandas Kiai Maman Imanulhaq. (fat/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler