jpnn.com, JAKARTA - Pengamat tata kota Nirwono Joga menanggapi pembangunan sumur resapan yang dibangun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di atas trotoar.
Nirwono mengatakan pembangunan sumur resapan di atas trotoar itu tidak bermanfaat dan hanya membuang-buang anggaran.
BACA JUGA: 9 Bulan Buron, Pembunuh Ini Ternyata Sembunyi di Hutan, Sekarang Ada 3 Bolong di Kakinya
"Justru tidak ada manfaatnya, mubazir, pemborosan anggaran," kata Nirwono kepada JPNN.com, Selasa (9/11).
Nirwono menjelaskan sumur resapan atau drainase vertikal tidak bisa membantu untuk mengatasi banjir skala kota.
BACA JUGA: Sumur Resapan Jakarta Dibangun di Atas Trotoar, Ferdinand: Konyol, Enggak Pakai Akal
"Sumur resapan hanya berfungsi membantu mengurangi genangan air skala mikro, seperti, halaman rumah, sekolah, parkir, jalan lingkungan sekitar, taman. Bukan meredam banjir skala kota," ujar Nirwono.
Selain itu, sumur resapan hanya bakal maksimal jika dibangun di daerah Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, dan Jakarta Timur bagian selatan.
BACA JUGA: Bagi yang Pernah Berhubungan dengan Pemuda Ini, Siap-Siap Saja
"Sementara yang ke arah utara tidak bisa karena kedalaman air tanah yang dangkal sehingga tidak guna dibangun sumur resapan," ujar pengamat tata kota dari Universitas Trisakti itu.
Sebelumnya, video pembangunan sumur resapan di atas trotoar viral di media sosial.
Video itu direkam oleh eks politikus partai Demokrat Ferdinand Hutahaean beberapa waktu lalu.
Dalam video itu, Ferdinand mengatakan Pemprov DKI Jakarta tidak memiliki akal karena membangun sumur resapan di atas trotoar.
BACA JUGA: Janda Cantik Ini Pilih Berbuat Nekat di Kamar saat Subuh, Tak Disangka, Ini Penyebabnya
"Hari Sabtu kemarin, saya melihat (sumur resapan) dibangun di atas trotoar yang mana permukaan trotoar ini lebih tinggi dari permukaan jalan. Jadi, bagaimana mau meresapkan air kalau model pekerjaannya seperti itu," kata Ferdinand kepada JPNN.com, Senin (8/11). (cr1/jpnn)
Redaktur : Budi
Reporter : Dean Pahrevi