Viral Video Oknum BAIS TNI Diduga Provokasi Massa, Begini Penjelasan Kapuspen TNI

Sabtu, 25 Mei 2019 – 13:18 WIB
Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen TNI Sisriadi merespons video viral https://youtu.be/cOFapD_1TzE dengan judul 'Terciduk! Diduga Oknum BAIS TNI Provokasi Massa di Aksi 22 Mei dan Menyudutkan POLRI'. Foto: Puspen TNI

jpnn.com, JAKARTA - Pusat Penerangan TNI merespons video viral https://youtu.be/cOFapD_1TzE dengan judul 'Terciduk! Diduga Oknum BAIS TNI Provokasi Massa di Aksi 22 Mei dan Menyudutkan POLRI'. Informasi/ tulisan yang terdapat pada video tersebut menjelaskan adanya oknum TNI memprovokasi massa di dalam Masjid.

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen TNI Sisriadi menegaskan bahwa informasi yang menyebutkan pria itu oknum TNI adalah Hoaks dan tidak benar.

BACA JUGA: Viral Video Brimob Hajar Pedemo, Ternyata Ini Faktanya

BACA JUGA: Aktivis Kompak Dukung TNI dan Polri Tindak Para Perusuh

Menurut Mayjen Sisriadi, berdasarkan hasil investigasi, video yang viral tersebut benar diambil oleh seseorang di Masjid Al-Ishlah, Petamburan, pada tanggal 22 Mei 2019 pukul 11.45 WIB saat kerusuhan terjadi.

BACA JUGA: Merasa Dirugikan, Relawan Polisikan Pria Berserban yang Ancam Bunuh Jokowi

“Sedangkan berdasarkan informasi yang diperoleh dari masyarakat sekitar Masjid Al-Ishlah, orang yang melakukan provokasi tersebut tidak dikenal dan bukan warga Petamburan,” ucapnya.

Selanjutnya dikatakan bahwa di dalam video tersebut terdapat personel yang berpakaian loreng adalah prajurit TNI yang merupakan anggota Yonif 315 yang BKO Kodam Jaya. Prajurit tersebut ditugaskan di Petamburan.

BACA JUGA: Viral Video Pria di Tasikmalaya Sebar Uang di Jalan

“Saat itu prajurit TNI sedang melakukan pendekatan kepada tokoh agama untuk menenangkan massa yang emosional. Secara tiba-tiba masuk seseorang ke dalam Masjid dan menyampaikan ujaran provokatif,” ujarnya.

Kapuspen TNI menegaskan bahwa informasi yang disebar bersama video itu adalah hoaks, sedangkan data tentang Serma Aris dalam video viral tersebut adalah data palsu yang dibuat oleh orang yang tidak tahu tentang TNI AD.

“Dapat dibuktikan bahwa penyebutan nama ditambah pangkat dan korps (Serma Inf Aris) adalah data palsu. Yang benar adalah untuk pangkat Bintara TNI AD tidak memiliki korps,” terangnya.

“Kemudian disebutkan yang bersangkutan lulusan Secaba Reg AD tahun 2005, itu adalah data palsu. Yang benar adalah lulusan Secaba tahun 2005, baru akan berpangkat Serma paling cepat pada 1 April 2021. Dan juga sudah dilakukan pengecekan berdasarkan daftar nominatif personel Yonif 315, tidak ada anggota Yonif 315 bernama Serma Aris,” jelasnya lagi.

Dapat disimpulkan bahwa informasi yang disebarluaskan bersama video yang diunggah dari YouTubehttps://youtu.be/cOFapD_1TzE adalah hoaks. “Berita tersebut bertujuan untuk mendiskreditkan TNI dan melemahkan soliditas TNI-Polri,” kata Mayjen TNI Sisriadi.

Sisriadi kembali menegaskan bahwa TNI tetap memegang teguh jati dirinya sebagai Tentara Rakyat, Tentara Pejuang, Tentara Profesional dan Tentara Nasional Indonesia.(fri/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Viral, Video Perjuangan Mertua Kejar Truk demi Menantu Ngidam


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler