jpnn.com, JAKARTA - Pengamat kepolisian dari Institut for Security and Strategic Studies (ISESS) Bambang Rukminto mengkritik cara anggota polisi di Kedawung, Jawa Barat, yang mengatur lalu lintas sembari berjoget. Bambang menilai lebay aksi joget sembari mengatur lalu lintas.
"Ada banyak cara melayani masyarakat. Namun, tidak harus dengan cara yang berlebihan. Ini kesannya jadi lebay," kata Bambang saat dihubungi, Sabtu (2/6) ini.
BACA JUGA: Viral! Pak Kapolsek Joget di Jalan
Sebelumnya beredar video di jejaring media pesan Whatsapp yang merekam aksi kepolisian saat mengatur arus lalu lintas. Dalam video berdurasi selama 54 detik itu, tampak seorang petugas kepolisian sedang mengatur lalu lintas sambil berjoget di pinggir jalan.
Namun, aksi joget petugas kepolisian itu tampak melewati batas. Si polisi tampak terlarut dengan jogetnya. Berdasarkan video, joget si polisi hingga mengambil seperempat jalan.
BACA JUGA: Ada Satu Lagi Video yang Belum Sempat Viral
Keterangan dalam video, aksi joget anggota kepolisian itu dilakukan di depan pos pengamanan Polsek Kedawung, Jawa Barat, Sabtu (1/6) kemarin.
BACA JUGA: Viral! Pak Kapolsek Joget di Jalan
BACA JUGA: Aktivis Desak Polri Segera Ungkap Dalang Kerusuhan 22 Mei
Bambang sadar, petugas kepolisian berupaya menghibur pengendara, di saat mengatur lalu lintas sembari joget. Namun, dia mengingatkan, tugas pokok kepolisian bukan menghibur.
"Tidak ada tugas polisi sebagai penghibur masyarakat. Untuk menghibur masyarakat yang sedang jenuh di perjalanan, polisi bisa merekrut seniman, atau orang lain sesuai bidangnya," ungkap dia.
Dia menerangkan, polisi memiliki tugas pokok untuk melayani dan mengayomi masyarakat, menjaga ketertiban, serta menegakkan hukum.
"Melayani masyarakat itu wajib, tetapi tak kalah penting ialah menjaga kewibawaannya sebagai aparatur negara," pungkas dia. (mg10/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mudik Lewat Tol, Polri Fokus pada Peningkatan 5 Hal Ini
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan