jpnn.com, PAMEKASAN - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Pamekasan mengusut kampanye tim pemenangan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden pada Pilpres 2024 yang digelar di lembaga pendidikan dan melibatkan siswa.
Kasus itu terjadi di salah satu lembaga pendidikan di Kecamatan Proppo, dan video kegiatan itu beredar luas di sejumlah platform media sosial.
BACA JUGA: Begini Reaksi Istana atas Kritik Pedas BEM UGM terhadap Jokowi
"Itu tidak boleh, apalagi melibatkan siswa dan digelar di lembaga pendidikan," kata Ketua Bawaslu Pamekasan Sukma Umbara Tirta Firdaus di Pamekasan, Jawa Timur, Sabtu (9/12).
Oleh karena itu, Bawaslu Pamekasan telah menginstruksikan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kecamatan Proppo agar mengusut kasus tersebut dengan memanggil tim pemenangan calon dan meminta keterangan pihak sekolah.
BACA JUGA: Gibran Menyapa Warga Karawang: Sehat Semua ya, Terima Kasih
Sebelumnya, sebuah video berdurasi 20 detik yang merekam kegiatan puluhan anak-anak di Lembaga Pendidikan Bustanul Ulum, Desa Jambringin, Kecamatan Proppo, viral di media sosial.
Perekaman video itu dilakukan di emperan rumah pengasuh lembaga pendidikan dan beredar sehari setelah pembentukan tim pemenangan Prabowo-Gibran digelar di lembaga itu pada 6 Desember 2023.
BACA JUGA: Safari Politik ke Banten, Hasto PDIP Lakukan Ini Demi Memenangkan Ganjar - Mahfud
Juru Bicara LP Bustanul Ulum Abdul Musowwir menjelaskan rekaman tentang dukungan pada Prabowo-Gibran oleh anak-anak di lembaga itu sebenarnya hanya untuk kalangan internal, akan tetapi secara tiba-tiba meluas ke berbagai media sosial.
"Saya tidak tahu siapa yang menyebarkan. Yang jelas, rekaman itu pertama kali hanya dikirim ke grup alumni Bustanul Ulum, tetapi sehari setelah itu tiba-tiba menyebar ke sejumlah platform media sosial," ucapnya berkilah.
Abdul juga menjelaskan bahwa kaus yang digunakan anak-anak di video itu untuk orang tua mereka, akan tetapi sebelum pulang, siswa merekam video berisi yel-yel dukungan untuk Prabowo-Gibran.
Menurut Ketua Bawaslu Pamekasan Sukma Umbara Tirta Firdaus, ada dua kesalahan terkait kasus di LP Bustanul Ulum tersebut, yakni melibatkan anak di bawah umur dan lembaga pendidikan.
"Karena itu, kami meminta Panwascam Proppo untuk mengusut kasus ini hingga tuntas dengan cara mendatangi langsung lokasi kejadian, meminta keterangan pada guru, dan pengasuh lembaga, serta Tim Prabowo-Gibran Kabupaten Pamekasan yang menggelar deklarasi di lembaga pendidikan itu," tuturnya.
Dugaan pelanggaran kampanye sebagaimana di LP Bustanul Ulum, Desa Jambringin, Kecamatan Proppo, Pamekasan tersebut adalah kasus kedua selama tahapan Pemilu 2024 berlangsung.
Sebelumnya, Bawaslu Pamekasan juga menemukan adanya oknum petugas Panitia Pemungutan Suara (PPS) di Kelurahan Lawangan Daya, Kecamatan Pademawu, Pamekasan menerima uang dari salah seorang calon legislatif (caleg).
"Jadi, kasus yang di Kecamatan Proppo ini merupakan kasus yang kedua yang kami tangani, setelah kasus politik uang di Kelurahan Lawangan Daya yang melibatkan penyelenggara pemilu di tingkat desa," ujarnya.(ant/jpnn.com)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam