Virus Corona di Timur Tengah: Iran Mulai Membaik, Turki Makin Parah

Kamis, 09 April 2020 – 13:05 WIB
Ilustrasi virus corona baru COVID-19. Foto: pixabay

jpnn.com, JERUSALEM - Pandemi COVID-19 di Iran melanjutkan tren penurunan selama sepekan pada Rabu (8/4) dengan jumlah kasus baru dilaporkan kurang dari 2.000. Sementara itu, jumlah infeksi virus corona di Turki diperkirakan akan melampaui 40 ribu.

Iran melaporkan 1.997 kasus baru COVID-19 dan 121 kematian baru akibat penyakit menular tersebut, menambah total kasus terkonfirmasi menjadi 64.586 dan kasus kematian menjadi 3.993.

BACA JUGA: Virus Corona Menggila, Ikatan Dokter Nigeria Kecam Bantuan dari Tiongkok

Kianush Jahanpur, Kepala Pusat Hubungan Masyarakat dan Informasi Kementerian Kesehatan dan Pendidikan Medis Iran, menyampaikan harapannya bahwa pemerintah akan mampu mengendalikan laju penyebaran virus dalam beberapa hari ke depan.

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif menyambut baik usulan dari Presiden Rusia Vladimir Putin baru-baru ini untuk mencabut sanksi global dan menciptakan koridor perdagangan hijau di saat dunia bergulat dengan pandemi COVID-19.

BACA JUGA: Corona Menggila, Depok Kekurangan Darah

Di Turki, Menteri Kesehatan Fahrettin Koca mengonfirmasi 4.117 kasus baru COVID-19 dan 87 kematian baru akibat penyakit tersebut, sehingga jumlah kasus terkonfirmasi bertambah menjadi 38.226 dan angka kematian menjadi 812.

Koca mencatat bahwa 1.846 pasien telah pulih sejak pandemi merebak di negara itu, sementara 1.492 pasien sedang dirawat di unit perawatan intensif.

BACA JUGA: Hadapi Pandemi Corona Jelang Puasa, Komjen Agus Siapkan Reward untuk Polda

Diungkapkan Koca, sebuah aplikasi seluler baru akan diluncurkan untuk melacak pasien virus corona guna melihat apakah mereka melakukan isolasi atau meninggalkan rumah.

Di Israel, negara yang juga terdampak paling parah di kawasan itu, Kementerian Kesehatan melaporkan 156 kasus baru COVID-19 dan delapan kematian baru akibat penyakit tersebut, menambah jumlah infeksi menjadi 9.404 dan angka kematian menjadi 73.

Israel memberlakukan jam malam nasional mulai Rabu pukul 15.00 waktu setempat hingga Kamis pukul 07.00 waktu setempat untuk mengendalikan penyebaran penyakit ini.

Sekelompok ilmuwan Israel mengembangkan ventilator portabel murah, dengan biaya sekitar USD 500 per unit, seperti dilansir media setempat.

Alat baru bernama AmboVent ini dikembangkan oleh para ilmuwan dari Universitas Ibrani Yerusalem untuk negara-negara yang kekurangan ventilator di tengah pandemi virus corona. Alat ini telah dibeli oleh 20 negara.

Sementara itu, Arab Saudi mengumumkan 327 kasus baru virus corona, menambah jumlah infeksi menjadi 2.932, yang meliputi 41 kematian dan 631 pasien sembuh.

Bank Pembangunan Sosial Saudi mengumumkan peluncuran dana perawatan kesehatan dengan anggaran SAR 2 milia untuk mendukung 12 layanan dan perusahaan kesehatan yang mendapat izin dari Kementerian Kesehatan negara tersebut.

Uni Emirat Arab (UEA) mengumumkan 300 kasus baru COVID-19, menambah total kasus terkonfirmasi menjadi 2.659. Sementara itu, angka pemulihan di negara itu naik menjadi 239, setelah 53 pasien baru dinyatakan sembuh dari virus tersebut.

Qatar mengonfirmasi 153 kasus baru COVID-19, sehingga total infeksi menjadi 2.210, dengan 178 di antaranya telah pulih setelah 28 pasien lain dinyatakan sembuh pada Rabu.

Di Irak, Kementerian Kesehatan mengonfirmasi 80 kasus baru COVID-19, menambah jumlah keseluruhan kasus menjadi 1.202, dengan 69 di antaranya meninggal dan 425 sembuh.

Mesir melaporkan 110 kasus baru COVID-19 dan sembilan kematian baru akibat penyakit tersebut, menambah total kasus di negara itu menjadi 1.560, termasuk 103 kematian.

Perdana Menteri Mesir Mostafa Madbouly mengumumkan perpanjangan jam malam nasional yang dimulai pada 25 Maret selama dua pekan hingga 23 April.

Maroko melaporkan 91 kasus baru COVID-19, sehingga total kasus terkonfirmasi menjadi 1.275, sementara angka kematian mencapai 93.

Kementerian Kesehatan Oman mengumumkan 48 kasus baru virus corona, sehingga total infeksi menjadi 419, termasuk 72 pasien sembuh.

Di Lebanon, total kasus COVID-19 bertambah 27 menjadi 575, sementara jumlah kematian tetap tidak berubah di angka 19.

Aljazair melaporkan 12 kematian baru akibat COVID-19 dan tambahan 104 kasus terkonfirmasi, meningkatkan jumlah kematian menjadi 205 dan total infeksi menjadi 1.572.

Di Yordania, Menteri Kesehatan Saad Jaber mengonfirmasi lima kasus baru penyakit virus corona, menambah jumlah infeksi COVID-19 menjadi 358 kasus.

Menteri Negara Urusan Media Yordania Amjad Adaileh mengatakan jam malam penuh selama dua hari akan diberlakukan pada akhir pekan mendatang, yang berlangsung dari Kamis malam hingga Sabtu tengah malam, dalam upaya mengendalikan penyebaran virus corona.

Sang menteri juga menyampaikan apresiasinya kepada miliarder terkemuka Tiongkok yang juga pendiri Alibaba, Jack Ma, atas sumbangan peralatan medis yang Yordania sangat perlukan. (Xinhua/ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler