Virus corona semakin menyebar di Australia, dengan delapan kasus terbaru di negara bagian New South Wales, dengan ibukota di Sydney. Seorang dokter telah sarankan sebagian kota Sydney ditutup selama dua minggu. New South Wales mencatat delapan kasus baru COVID-19, sehingga total ada 55 orang dinyatakan positif Dua sekolah di Sydney, ibukota NSW ditutup setelah ada murid yang positif COVID-19 Di Melbourne seorang guru dinyatakan positif, setelah kembali dari Amerika Serikat
BACA JUGA: Sulianti Saroso Siapkan Video Khusus Demi Pasien Corona
Saran tersebut digagas oleh Dr Cathie Hull yang bekerja di Unit Gawat Darurat di Rumah Sakit Ryde di Sydney. Ia dinyatakan positif mengidap COVID-19, setelah kembali dari Iran.
Dokter tersebut sudah menjalani karantina selama dua minggu, di saat jumlah kasus positif virus corona di NSW meningkat tajam.
BACA JUGA: Begini Kondisi 5 Pasien Positif Corona di RSUP Persahabatan
Tecatat 91 kasus COVID-19 yang ada di Australia, 55 diantaranya tercatat di negara bagian tersebut.
"Saya mengasingkan diri dari keluarga, saya tidak bertemu anak perempuan dan juga cucu saya," kata Dr Hull.
BACA JUGA: Antisipasi Corona, Bea Cukai Kualanamu Perketat Pengawasan di Bandara
"Saya bisa melihat pentingnya proses isolasi ini dan bagaimana bisa membuat kita seperti 'membeli waktu" sampai layanan kesehatan kita siap menangani kasus dalam jumlah besar."
"Saya kira kalau kita semua melakukan isolasi selama dua minggu, kita akan dalam posisi lebih baik dengan kasus yang lebih sedikit, dan layanan kesehatan akan bisa menangani lebih baik." Video: Zona radius 8 km di kawasan Sydney yang dikhawatirkan karena menjadi sumber penyebaran virus corona di sana. (ABC News)
Hari Selasa (10/03), dua sekolah di Sydney telah ditutup sementara, setelah pemerintah NSW mengkonfirmasi ada siswa di sekolah tersebut terkena virus.
Dua murid Kelas 10 di St Patrick's Marist College di Dundas dinyatakan positif, juga seorang murid Kelas 7 di Sekolah Khusus Perempuan, Willoughby Girls High School.
Kasus terbaru di NSW adalah seorang perempuan berusia 20 tahun, kemudian satu warga yang tertular di RS Ryde, serta seorang perempuan berusia 40 tahunan yang baru kembali dari Korea Selatan.
NSW Health mengatakan salah satu dari delapan kasus baru adalah seorang warga dari negara bagian Victoria. Ia diketahui berusia 20 tahun dan baru kembali dari Hong Kong.
Ada pula warga lanjut usia, diketahui berusia 80 tahunan, yang tertular COVID-19 di Dorothy Henderson Lodge, sebuah fasiltas untuk lansia di Sydney yang sebelumnya juga mencatat beberapa kasus positif COVID-19.
Dua orang meninggal di fasilitas tersebut karena virus corona ini.
Dr Cathie Hull mengatakan sekolah, universitas dan toko-toko harus ditutup untuk mencegah virus ini terus menyebar.
"Kita bisa melakukan semua hal yang sudah disarankan," katanya, "kita bisa mencuci tangan, membersihkan permukaan."
"Tetapi kalau kita tidak bisa meminta warga melakukan karantina, dan tidak menaikkan tingkat penyebaran, kita akan bisa mempersiapkan lebih baik menghadapi epidemik ini." Sebuah sekolah di Melbourne juga ditutup Photo: Sekolah swasta Carey Baptist Grammar menjadi sekolah pertama yang ditutup karena virus corona di Victoria. (ABC News: Patrick Rocca)
Di Melbourne, sebuah sekolah swasta Carey Baptist Grammar mengkonfirmasi salah satu gurunnya positif tertular COVID-19.
Guru tersebut menjadi yang kasus ke-16 yang terkena virus corona di negara bagian Victoria.
Sekolah tersebut ditutup hari Selasa, setelah guru tersebut yang baru pulang dari Amerika Serikat menunjukkan gejala flu.
Ia berada dalam satu pesawat dengan Dr Chris Higgins, seorang dokter yang bekerja di sebuah klinik di Toorak, yang juga dinyatakan positif COVID-19.
"Semalam kami nyatakan ada kasus positif yang mengenai staf kami," kata kepala sekolah Carey Baptist, Jonathan Walter.
"Dengan itu, kami sekarang sedang melakukan proses pemetaan mengenai kemungkinan penyebaran virus di dalam sekolah, dengan mulai melakukan kontak dengan siapa saja yang mungkin terkena."
Sekolah tersebut memiliki 2.500 murid sekolah, 900 diantaranya murid sekolah menengah.
Carey Baptist menjadi sekolah pertama di Victoria yang ditutup karena penyebaran virus.
Secara keseluruhan di negara bagian Victoria, ada tiga warga yang dinyatakan positif, Senin kemarin (9/03), termasuk dua orang yang baru saja kembali dari Amerika Serikat dan satu orang dari Iran.
Menteri Kesehatan Victoria, Jenny Mikakos mengatakan satu dari kasus terbaru ini adalah seorang pria berusia 50 tahunan yang satu pesawat dengan Dr Chris Higgins.
Namun ia mengatakan tidak jelas apakah pria ini tertular virus di dalam pesawat atau sesudahnya.
Kasus terbaru kedua adalah seorang perempuan asal Amerika Serikat, berusia 20 tahunan yang kembali dari Los Angeles dengan pesawat Qantas, nomer penerbangan QF94 dan tiba di Melbourne tanggal 6 Maret.
Kasus ketiga adalah seorang perempuan berusia 50 tahunan yang kembali dari Teheran lewat Kuala Lumpur, dngan pesawat MH0149 dan tiba di Melbourne juga tanggal 6 Maret.
Dia sudah sakit sejak 18 Februari, ketika masih di Teheran, dengan gejala batuk-batuk, demam dan susah bernapas.
Setelah tiba di Melbourne, ia langsung dibawa ke rumah sakit oleh sanak keluarga dan dirawat karena pneumonia.
Dua hari lalu, perempuan asal Indonesia menjadi kasus ke-12 COVID-19, ia dinyatakan positif setelah tiba di Melbourne. Sebelumnya perempuan tersebut masuk ke kota Perth dari Jakarta.
Menkes Jenny mengatakan perempuan tersebut masih menjalani karantina di rumah sakit dalam kondisi stabil.
Dari kasus yang sudah dikonfirmasi di Vivtoria, delapan orang sudah sembuh dan enam orang menjalani karantina di rumah, sementara perempuan berusia 50 tahunan dari Iran menjadi satu-satunya yang masih dirawat di rumah sakit.
Ikuti perkembangan terkait virus corona di Australia lewat situs ABC Indonesia
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tak Perlu Panik Berlebihan, Daya Tahan Tubuh yang Baik Bisa Tangkal Virus Corona