Virus Flu Babi Bisa Menjadi Pandemi, Benarkah?

Jumat, 03 Juli 2020 – 07:55 WIB
Ilustrasi flu babi. Foto: Ardissa/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Para peneliti di Tiongkok telah menemukan jenis baru flu babi yang mampu memicu pandemi. 

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan di jurnal ilmiah A.S. Dinamai G4, secara genetik virus ini diturunkan dari strain H1N1 yang menyebabkan pandemi pada tahun 2009 lalu.

BACA JUGA: Harap Tenang, Simak Penjelasan WHO soal Flu Babi Tiongkok Ini

G4 memiliki semua ciri penting dalam hal beradaptasi untuk menginfeksi manusia.

Sejak 2011 hingga 2018, para peneliti mengambil 30.000 usap hidung dari di rumah jagal babi di 10 provinsi Tiongkok dan di rumah sakit hewan lainnya, yang memungkinkan mereka untuk mengisolasi 179 virus flu babi.

BACA JUGA: Langkah Kementan Antisipasi Virus Flu Babi Baru Berpotensi Pandemi

Mayoritas adalah jenis baru yang telah dominan diantara babi sejak tahun 2016.

G4 diamati sangat menular, bereplikasi dalam sel manusia dan menyebabkan gejala lebih serius. Tes juga menunjukkan bahwa kekebalan yang didapat manusia dari paparan flu musiman tidak memberikan perlindungan dari G4.

BACA JUGA: Ngeri, Virus Corona 10 Kali Lebih Jahat Ketimbang Flu Babi

Menurut tes darah yang menunjukkan antibodi yang diciptakan oleh paparan virus, 10,4 persen pekerja di kandang babi sudah terinfeksi virus ini. Tes juga menunjukkan bahwa sebanyak 4,4 persen dari populasi umum juga tampaknya telah terpapar virus ini.

Virus ini memang telah berpindah dari hewan ke manusia, namun hingga saat ini belum ditemukan adanya bukti bahwa virus ini juga menular antar manusia.

"Sangat mengkhawatirkan bahwa infeksi virus G4 pada manusia akan meningkatkan adaptasi manusia dan meningkatkan risiko pandemi pada manusia," catat para peneliti.

"Tiongkok telah memperhatikan perkembangan virus ini dan akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk mencegah penyebarannya," kata juru bicara kementerian luar negeri Tiongkok, Zhao Lijian, seperti dilansir laman MSN, Rabu (1/7).

Infeksi zoonosis disebabkan oleh patogen yang telah melompat dari hewan ke manusia.(fny/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Fany

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler