jpnn.com - LONDON -- Sebuah virus kuno kembali hidup setelah tertidur selama 30 ribu tahun. Pithovirus sibericum, termasuk dalam kelas virus besar yang ditemukan 10 tahun lalu.
Mulanya virus tersebut ditemukan dalam kondisi beku pada lapisan terdalam dataran Siberia, namun virus tersebut ternyata mampu menginfeksi lagi.
BACA JUGA: Beginilah Jika Pilot Pesawat Tempur Keranjingan Selfie
Untungnya, ilmuwan Prancis mengatakan penularan virus itu tak berbahaya bagi manusia atau hewan, namun virus lainnya bisa tiba-tiba jadi ganas saat lapisan tanahnya terbuka.
"Ini adalah kali pertamanya kami melihat virus yang masih mampu menginfeksi setelah masa yang begitu lama," Professor Jean-Michel Claverie, dari Pusat Riset Sains (CNRS) di Universitas Aix-Marseille di Prancis, seperti dilansir BBC, Selasa (4/3).
BACA JUGA: 1:10 Perempuan UE Alami Pelecehan Seksual
Patogen kuno ini ditemukan terkubur dikedalaman 30 meter dibawah dataran yang membeku. Bentuknya sangat besar, tak seperti virus lainnya, mereka dapat terlihat dengan menggunakan mikrospop. Dan virus ini memiliki panjang 1,5 mikrometer, terbesar yang pernah ditemukan.
Virus ini terakhir kali menginfeksi lebih dari 30 ribu tahun lalu, tetapi di laboratorium virus ini mulai aktif kembali.
BACA JUGA: Sembilan Bom Meledak di Iraq
Dalam tes yang dilakukan virus tersebut menyerang amuba, yang merupakan organisme sel tunggal, tetapi tidak menginfeksi manusia atau hewan lain.
Salah seorang peneliti Dr Chantal Abergel, juga dari CNRS, mengatakan: "Virus itu masuk ke sel, kemudian berkembang dan membunuh sel. Itu dapat membunuh amuba - tetapi tidak akan menginfeksi sel manusia."
Para peneliti yakin patogen yang mematikan kemungkinan terjebak di dataran beku Siberia. Hasil riset ini dipublikasikan di Academy Sains Nasional (PNAS), Inggris. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... China Tingkatkan Dana Pertahanan
Redaktur : Tim Redaksi