Visi Misi Jokowi Terlalu Bergantung Pada PDIP

Sabtu, 26 April 2014 – 11:42 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Calon presiden (capres) dari PDI Perjuangan, Joko Widodo alias Jokowi dinilai terlalu ketergantungan dengan partainya. Hal ini terlihat dari sikapnya yang belum juga memaparkan visi dan misinya.

Pakar komunikasi politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH), Emrus Sihombing mengatakan, tim PDIP dan Ketua Umum Megawati sendiri lemah dalam menyusun program. Pasalnya, slogan PDIP yakni Indonesia Hebat belum mencapai tataran operasional.

BACA JUGA: SBY Minta Peserta Konvensi Siapkan Diri Jelang Debat Akhir

"Jokowi harusnya sampaikan program dan visi misi ke depan. Jangan sampai disetir oleh partai dan Megawati. PDIP atau partai hanya bisa membantu, bukan ikut-ikutan bikin rumusan," kata Emrus kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (26/4).

Ia menegaskan, Jokowi selaku capres harus menjadi penentu rumusan pembangunan ke depan. Gubernur DKI Jakarta ini diingatkan agar tidak mau disetir oleh partai terkait program pembangunan yang akan diusungnya.

BACA JUGA: Sekjen PDIP: Opsi Satu Jusuf Kalla

"Karena kalau nanti Jokowi jadi Presiden, kan bukan untuk PDIP, tapi seluruh masyarakat Indonesia," imbuhnya.

Lebih lanjut, Emrus menilai sudah terlambat bagi Jokowi untuk menyampaikan visi dan misi capres. Ia Semestinya, visi dan misi Jokowi ke depan diumumkan saat pengumuman Jokowi sebagai capres PDIP.

BACA JUGA: Bawaslu: Ada 85 Kasus Politik Uang, Sekitar 40-an Diproses

"Sekarang sudah terlambat. Seharusnya merilis visi misi sewaktu pengumuman pengusungan Jokowi dan pemilu legislatif kemarin. Kalau sekarang, ya sudah terlambat," tandasnya. (dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hanya Penumpang Mabuk, Operasi Woyla Kedua Dibatalkan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler