Vokasi IPB Gelar Summer Coursce, Diikuti Ratusan Mahasiswa dari Berbagai Kampus

Jumat, 01 Juli 2022 – 13:33 WIB
Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor (IPB) menyelenggarakan rangkaian Summer Course 2022 melalu video virtual. Foto: dok Kementan

jpnn.com, BOGOR - Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor (IPB) menyelenggarakan rangkaian Summer Course 2022 melalu video virtual.

Sebanyak 400 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di kawasan Asia mengikuti kuliah umum ketahanan pangan sebagai pembangunan yang berkelanjutan.

BACA JUGA: Tangani Wabah PMK, Kementan Meluncurkan Gerakan Disinfeksi Nasional

Adapun para mahasisea itu berasa dari Panama, Filipina, Malaysia, Vietnam, dan Jepang. 

Saat ini mereka tengah menempuh pendidikan di kampus Guimaras State University, Tarlac Agricultural University, Iloilo Science and Technology University, Mariano Marcos State University, Kolej Komuniti Jerantut, Vietnam National University, Nagoya University, dan Kasetsart University.

BACA JUGA: Kementan Gelar Pelatihan Tangani Wabah PMK

"Para peserta ada dari komuniti sungai petani, Polbangtan Bogor, Politeknik Pangkep dan Politeknik Banyuwangi," ujar Prima Gandhi, dari Sekolah Vokasi IPB University dan Program Studi Manajemen Agribisnis dalam keteranganya, Jumat (1/7).

Dia menambahkan semua mahasiswa ikut berpartisipasi dan mengikuti kuliah umum yang disampaikan oleh Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andi.

BACA JUGA: Kementan Dorong Digitalisasi dan Pembiayaan Pertanian untuk Ketahanan Pangan

Prima mengatakan sektor pertanian merupakan sektor penting dan harus dijaga bersama untuk menghadapi kemungkinan adanya krisis yang lebih hebat dari tahun-tahun sebelumnya. 

Karena itu, dia berharap ada banyak anak muda yang terlibat langsung dalam pembangunan pertanian ke depan.

"Pertanian itu sangat penting dan harus kita jaga bersama," katanya.

Kuntoro Boga Andri dalam materi kuliahnya menjelaskan sektor pertanian menjadi penyangga perekonomian nasional. 

Kontribusi sektor pertanian yang sangat tinggi terhadap PDB, devisa dari ekspor pertanian, sumbangan tenaga kerja pertanian dan penurunan kemiskinan di pedesaan menjadi indikator makro yang terukur melalui data BPS. 

Beberapa program unggulan di antaranya penciptaan petani muda, pertanian modern, peningkatan ekspor dan perbaikan sistem penyuluhan.  

Beberapa program tersebut bagian penting dalam mewujudkan cita-cita bangsa untuk kedaulatan pangan, kemandirian pangan dan swasembada pangan.

"Petani muda menjadi penting karena di tangan merekalah pembangunan pertanian kita akan dijalankan dengan baik dari skala nasional maupun internasional," katanya.

Menurut Kuntoro, petani milenial tetap akan menjadi penggerak ekonomi nasional dalam menghadapi era iindustry 4.0 dan tantangannya ke depan. 

Untuk itu, pemerintah saat ini terus membangun pertanian modern melalui teknologi terbaru dan mekanisasi.

"Saya yakin para peserta summer course dari berbagai negara ini  akan menjadi pelopor pembangunan pertanian di negaranya masing-masing," tuturnya.

Dia berharal ke depan negara perlu memberi perhatian dan selalu meningkatkan pengetahuan serta kemampuan mereka melalui pelatihan.

Diketahui, Kuntoro Boga Andri merupakan alumni IPB Univeristy tahun 1998. 

Master of Agriculture diselesaikan tahun 2004 pada bidang Ekonomi dan Pemasaran Pertanian dari Graduate School of Agriculture, Saga University, Jepang. Sementara gelar PhD diperolehnya tahun 2007 dalam bidang Ekonomi dan Kebijakan Pertanian di The United Graduate School of Agricultural Sciences, Kagoshima University, Jepang. 

Sebelumnya aktif sebagai peneliti dalam berbagai kolaborasi riset nasional dan Internasional. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Terima Bantuan Vaksin, Wagub Jambi Apresiasi Kementan dalam Penanganan PMK


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler