Vokasifest x Festival Kampus Merdeka jadi Wadah Pengembangan SDM Unggul

Selasa, 12 Desember 2023 – 21:04 WIB
Sesi gelar wicara menghadirkan Jovial Da Lopez, seorang figur publik sekaligus Chief Creative Officer Narasi TV, Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Ova Emilia; Rektor Universitas Bina Nusantara (Binus), Nelly; dan alumni Program Kampus Mengajar sekaligus Duta Kampus Merdeka Mahasiswa, Athi Nur Auliati Rahmah. Foto Humas Kemendikbudristek

jpnn.com, JAKARTA - Gelaran Vokasifest x Festival Kampus Merdeka 2023 yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) berlangsung meriah.

Kegiatan ini dihadiri oleh ratusan mahasiswa serta puluhan mitra Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI).

BACA JUGA: 2024, Kemendikbudristek Targetkan Jalur Rempah Jadi Warisan Dunia UNESCO

Pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbudristek Nizam menyampaikan gelaran Vokasifest x Festival Kampus Merdeka 2023 menekankan pada manfaat dampak hasil dari transformasi pendidikan di Indonesia, baik pendidikan vokasi maupun pendidikan akademik. 

“Hasilnya sudah sangat nyata, kita lihat baik yang kita lakukan evaluasi secara internal maupun hasil yang diakui oleh dunia,” ucap Nizam pada gelaran Vokasifest x Festival Kampus Merdeka 2023 di Jakarta, Senin (11/12) .

BACA JUGA: Pentingnya Kerja Sama Perguruan Tinggi dan Industri di Program Kampus Merdeka

Lebih lanjut Dirjen Nizam mengatakan bahwa Kampus Merdeka dan program-program Merdeka Belajar telah memberikan manfaat besar kepada masyarakat.

Seluruh program Merdeka Belajar Kampus Merdeka, tambah Nizam, merupakan muara dalam menyiapkan talenta-talenta hebat sehingga Indonesia dapat melompat menjadi negara maju.

BACA JUGA: Nadiem Makarim mendengarkan masukan mahasiswa soal Kampus Merdeka, Lalu...

“Seperti yang disampaikan Presiden Joko Widodo, beliau sangat mengapresiasi program-program dan strategi Kemendikbudristek. Beliau turut berpesan agar melanjutkan program-program ini ke depannya,” tuturnya.

Dalam rangkaian hari pertama yang dilaksanakan di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki pada Senin (11/12) ini menyelipkan sesi gelar wicara yang khusus dengan tema ‘Kampus Merdeka sebagai Wadah Pengembangan SDM Unggul’.

Sesi gelar wicara ini menghadirkan Jovial Da Lopez, seorang figur publik sekaligus Chief Creative Officer Narasi TV, Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Ova Emilia, Rektor Universitas Bina Nusantara (Binus) Nelly, dan alumni Program Kampus Mengajar sekaligus Duta Kampus Merdeka Mahasiswa Athi Nur Auliati Rahmah.

Di awal sesi gelar wicara, masing-masing narasumber membagikan pandangan mengenai pendidikan Indonesia menurut pengalaman dan bidangnya masing-masing.

Jovial misalnya, menyampaikan bahwa pembelajaran di pendidikan tinggi saat ini sudah lebih baik daripada saat dia berkuliah dulu, terutama dengan adanya program magang dari Kemendikbudristek, yaitu Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB).

“Ketika berkuliah dulu, aku sempat kesulitan untuk mencari-cari kesempatan magang. Makanya ketika aku dijelaskan tentang Kampus Merdeka, aku sedikit jealous dengan mahasiswa sekarang karena ketika masaku berkuliah belum ada program seperti ini,” ceritanya.

Sementara itu, Athi yang pernah bertugas di SDN Guluk-Guluk 2, Kabupaten Sumenep ini berpandangan bahwa meskipun di daerah pelosok masih ada keterbatasan akses pendidikan, tetapi dengan adanya Program Kampus Mengajar mahasiswa diberikan kesempatan berkontribusi secara langsung untuk membangun pendidikan yang lebih baik lagi.

“Dengan adanya Program Kampus Mengajar dari Kemendikbudristek, saya diberikan kesempatan untuk mengisi gap yang ada di Sekolah Dasar pada waktu itu,” ungkap Athi.

Dalam sesi gelar gelar wicara ini, Ova dan Nelly yang keduanya merupakan rektor menjawab pertanyaan tentang bagaimana program-program Kampus Merdeka telah berhasil memberikan dampak yang sangat positif bagi mahasiswa Binus dan UGM. 

Rektor Binus itu membagikan bagaimana ia melihat sendiri secara langsung bagaimana mahasiswanya yang sudah mengikuti program-program Kampus Merdeka dan kembali belajar di perguruan tinggi.

“Mahasiswa menjadi lebih disiplin dan kemampuan mereka dalam berkomunikasi juga meningkat,” ujar Nelly.

Masih menjawab pertanyaan yang sama, Ova juga menyampaikan bahwa Kampus Merdeka mendukung konsep di mana perguruan tinggi bukan hanya tempat belajar mahasiswa, tetapi juga sebagai gerbang persiapan agar mahasiswa bisa mendapatkan masa depan yang lebih baik.

Dia juga menceritakan bagaimana alumni Kampus Merdeka dari UGM mendapatkan peningkatan diri pada aspek kepercayaan diri, kepemimpinan, dan juga kemampuan pemecahan masalah.

“Bagi saya semua manfaat itu merupakan bekal yang luar biasa bagi mahasiswa,” imbuhnya.

Mengamini jawaban dari dua rektor tersebut, Athi yang mewakili alumni dari program Kampus Merdeka menjawab bahwa pengalaman yang ia dapatkan telah mendorongnya hingga mampu mendapatkan beasiswa hingga ke luar negeri.

“Pengalaman Kampus Mengajar membuat aku berhasil memenangkan Lomba Inovasi Digital Mahasiswa (LIDM) yang kemudian menjadi prestasi yang menjembatani aku mendapatkan beasiswa dan bisa mengambil program magister ke University of Bristol di Inggris,” jawab Athi. (esy/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler