Volume Penjualan Semen Baturaja Meningkat Selama 2018

Kamis, 16 Mei 2019 – 22:27 WIB
Direktur Utama PT Semen Baturaja Jobi Triananda Hasjim (tengah) saat menggelar RUPS Tahunan Tahun Buku 2018. Foto dok SMGR

jpnn.com, JAKARTA - PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan, Tahun Buku 2018 di Wisma Antara, Jakarta Pusat, Kamis, (16/5).

Direktur Utama Semen Baturaja Jobi Triananda Hasjim menjelaskan ada sembilan mata acara pada RUPS kali ini.

BACA JUGA: Pasok Bahan Baku NPK, Pupuk Sriwidjaja dan PT Semen Baturaja Jalin Sinergi

Di antaranya persetujuan laporan tahunan direksi mengenai keadaan dan jalannya perseroan selama tahun buku 2018, termasuk Laporan Pelaksanaan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris selama Tahun Buku 2018 dan Pengesahan Laporan Keuangan Tahun Buku 2018.

"RUPST juga menetapkan penggunaan laba bersih perseroan, termasuk pembagian dividen untuk tahun buku 2018," ujar Jobi.

BACA JUGA: Semen Baturaja Mendominasi Pasar Sumbagsel

Datam paparannya, Jobi menyampaikan berdasarkan data dari Asosiasi Semen Indonesia (ASI), total pertumbuhan permintaan (demand) semen untuk wilayah Sumatera Bagian Selatan pada 2018 mencapai 9,4 persen.

"Pertumbuhan didominasi semen curah dengan peningkatan sebesar 10,7 persen, yang didukung oleh pembangunan infrastruktur terutama proyek jalan tol," jelasnya.

BACA JUGA: Semen Baturaja Mampu Tingkatkan Pendapatan dan Market Share

Menurut Jobi, pertumbuhan volume penjualan SMBR selama 2018 mencapai 24 persen. Di tengah kondisi oversupply dan pertumbuhan demand nasional yang masih rendah (5,2 persen), perseroan mampu menunjukkan kineria penjualan yang positif dengan berhasil melampaui pertumbuhan demand di seluruh wilayah pemasaran.

SMBR juga tetap mendominasi di Sumatra Selatan dan Lampung. Bahkan melalui strategi perseroan yang efektif, SMBR juga berhasil meningkatkan penjualan di Jambi sebesar 47 persen.

Perseroan juga melakukan ekspansi pasar ke Bangka Belitung sejak November 2017 yang saat ini market share sudah mencapai 5 persen.

Dengan peningkatan volume penjualan tersebut, kinerja pendapatan perseroan juga berhasil ditingkatkan sebesar 29 persen.

Begitu pula dengan laba kotor sebesar Rp707 miliar atau naik 49 persen dibanding tahun lalu. Untuk laba sebelum pajak dan taba tahun berjalan 2018 tergerus karena adanya biaya bunga Kredit Investasi Pabrik Baturaja II dan bunga pinjaman MTN.

SMBR berhasil meningkatkan efisiensi produksi dengan peningkatanEBITDA margin sebesar 18 persen meskipun harga bahan baku dan penolong seperti batubara dan lainnya naik.

"Pada RUPS Tahunan Tahun Buku 2018 ini, SMBR menetapkan taba bersih sebesar Rp76,072 miliar dengan dividen payout ratio sebesar 25 persen dengan total nilai dividen sebesar Rp18,971 miliar. Sisa sebesar Rp57,1 miliar ditetapkan sebagai cadangan lainnya," papar Jobi.(chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Awal 2019, Pendapatan Semen Baturaja Tumbuh 6 persen


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler