jpnn.com - PT. Jakarta International Container Terminal (JICT) memperkuat posisinya sebagai pelabuhan peti kemas strategis.
Tercatat, JICT menangani throughput atau volume ekspor impor lebih dari 2,2 juta TEUS (setara ukuran peti kemas 20 kaki) sampai dengan akhir tahun 2024.
BACA JUGA: Resolusi 2025: SP JICT Ingin Mewujudkan Produktivitas Pelabuhan Terbaik
JICT telah menjadi pelabuhan peti kemas tersibuk di Indonesia dan beroperasi non-stop 24 jam 7 hari melayani kapal-kapal internasional yang bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok.
Wakil Direktur Utama JICT Budi Cahyono mengatakan angka volume tersebut telah melampaui angka budget dan pencapaian tahun 2023.
BACA JUGA: Jokowi Masuk Daftar Pemimpin Terkorup Versi OCCRP, Guntur Romli Colek KPK-Kejagung
"Tentu pencapaian ini menjadi motivasi bagi JICT untuk terus menghadirkan yang terbaik," ujar Budi saat penurunan peti kemas terakhir 2024 dan pemuatan peti kemas pertama 2025 di Kapal XIN YAN TAI, Dermaga Utara JICT, Tanjung Priok pada Rabu (1/1/2025).
"Kami mengucapkan terima kasih kepada karyawan yang terus menjaga komitmen agar kita dapat terus bertumbuh," lanjut Budi.
BACA JUGA: PPN 12 Persen untuk Barang Mewah, Jubir PD: Prabowo Berpihak pada Rakyat Kecil
Pada kesempatan itu, Manager Operasi Pelabuhan CMA CGM Achmad Amir mengatakan JICT menjadi benchmark penting dalam pelayanan terminal peti kemas di Indonesia.
"Kami melihat JICT menjadi ujung tombak perdagangan di Indonesia. Kami berharap JICT dapat terus meningkatkan pelayanan dan produktivitas terminal sehingga CMA CGM dapat berkontribusi lebih besar lagi di tahun 2025 ini," ujar Amir.(fat/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam