Volunteer Lari, Kami Terengah-engah

Blog Afrika Selatan oleh Dany Subagyo

Senin, 07 Juni 2010 – 06:51 WIB
HIGHWAY - Selain terlihat indah, sejumlah jalur hijau yang ditanami rumput dan diberi cat bermotif bendera Afrika Selatan, seperti di jalan highway R24, juga menguatkan kesan gebyar event akbar PD 2010 ini. Foto: Yuyung Abdi/Jawa Pos.
JOHANNESBURG - Hawa dingin menyergap kami berempat  - tiga wartawan Jawa Pos plus seorang dari Fajar Makassar - ketika tiba di bandara OR Tambo, Johannesburg, Sabtu (5/6) laluSeorang petugas imigrasi yang di dadanya tertempel label nama K Sathani mengatakan bahwa suhu di luar bandara sekitar 12 derajat Celcius.

Untunglah, di luar bandara matahari pagi (sekitar pukul 07.00) bersinar terang

BACA JUGA: Rio Bersama Tim di Laga Perdana

Badan terasa sedikit hangat
Setelah menukar dolar ke mata uang Afrika, zar, atau biasa disebut rand, kami bersiap menuju hotel yang sudah dipesan dari Indonesia, The Westford, yang terletak di Katherine Street 84 Sandown, sebuah kawasan yang disebut-sebut paling aman di Johannesburg.

Buktinya, FIFA juga menggelar kongres di kawasan Sandown, di Hotel International, pada 9-10 Juni nanti.

Status sebagai awak media peliput Piala Dunia memberikan keuntungan dalam perjalanan dari bandara ke hotel

BACA JUGA: Cossu, Pemain ke-24 Italia

Yakni, bisa menggunakan fasilitas shuttle bus yang khusus disediakan untuk media - gratis tentu.

Bus-bus khusus itu melayani empat jurusan, dibagi searah mata angin, menuju hotel-hotel yang direkomendasikan FIFA
Semuanya masih di kawasan Johannesburg

BACA JUGA: Dari Volunteer Hingga Tim Kontestan

Jumlah dan jadwal bus-bus tersebut berbeda satu dengan yang lainBus jam pertama jurusan satu, sudah standby pukul 07.30Namun, bus jam pertama di jurusan empat baru nongol pukul 09.30.

Hotel kami sebenarnya tidak termasuk rekomendasi FIFASaya memang sengaja tidak memilih hotel rekomendasi, karena rata-rata rate-nya mahalMisalnya, Don Suite Hotel, yang jaraknya hanya satu kilometer dari The Westford, rate-nya lebih dari Rp 1 juta per hariDi The Westford bisa menghemat 40 persen lebih.

Meski begitu, kami diperbolehkan "menumpang" shuttle bus jurusan tigaTentu harus melakukan rayuan ke sana-sini duluBahkan, kami dijanjikan turun di depan hotel.

Sayang, kami harus bolak-balik dari bandara ke tempat parkir bus, gara-gara informasi yang salah dari petugas informasi mediaJaraknya memang hanya sekitar 300 meter, tapi kelelahan dalam perjalanan membuat energi kami terkuras.

Untunglah, petugas yang rata-rata volunteer itu cukup ramah dan sigapSeolah ingin membayar kesalahannya memberikan informasi yang salah, volunteer tersebut berinisiatif mendorong troli barang bawaan kami agar tidak tertinggal bus berikutnyaDia bisa berlari kencang sembari mendorong troli, padahal kami cukup terengah-engah dengan tentengan yang ringanPukul 08.45, kami sudah bisa duduk di dalam bus yang hanya berisi lima orangSatu wartawan lain dari Denmark.

Ternyata, jarak bandara ke hotel lumayan jauh, sekitar 35 kmMungkin karena akhir pekan, lalu lintas cukup lancarApalagi, separuh perjalanan ditempuh di jalan tolPukul 09.30, kami tiba di hotel kamiSetelah menaruh barang dan beristirahat sejenak, kami keluar ke Stadion Soccer City, venue utama Piala Dunia(*/cfu)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Giliran Didier Drogba Terancam Absen


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler