jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi VIII DPR Sodik Mudjahid mengatakan hakim harus berani memutuskan ultra petita atau lebih tinggi dari tuntutan jaksa penuntut umum terhadap perkara penodaan agama yang menjerat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Selasa (9/5).
"Melihat kejanggalan (tuntutan) jaksa penuntut umum, saya pikir hakim harus berani (ultra petita)," kata Sodik menjawab JPNN.com, Senin (8/5).
BACA JUGA: Jokowi Bakal Kena Imbas Jika Ahok Bebas
Sodik menjelaskan, saksi dan bukti di persidangan sudah menjelaskan dengan baik terkait penodaan agama yang dilakukan.
Termasuk pula sikap Majelis Ulama Indonesia yang menyatakan telah terjadi penistaan agama.
BACA JUGA: Polri Turunkan 3 Ribu Personel Kawal Sidang Ahok
"Termasuk penjelasan dan sikap dari MUI sebagai tertinggi," ujar dia.
Selain itu ada pula Surat Edaran Mahkamah Agung nomor 11 tahun 1964 tentang penghinaan terhadap agama. SE tersebut memerintahkan agar pelaku tindak pidana penghinaan agama harus dihukum berat.
BACA JUGA: Surat Edaran Mahkamah Agung Pojokkan Posisi Ahok?
Seperti diketahui, Ahok dituntut satu tahun penjara dengan masa percobaan dua tahun, karena dianggap terbukti melanggar pasal 156 KUHP.
Rencananya, Ahok kembali akan disidang oleh Selasa (9/5). Sidang ini mengagendakan pembacaan vonis hakim atas terdakwa.
(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Habis Karangan Bunga, Terbitlah Ribuan Balon di Balkot
Redaktur : Tim Redaksi