jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Maksimus Ramses Lalongkoe menilai putusan Badan Kehormatan (BK) DPRD DKI Jakarta terhadap anggota dewan William Aditya Sarana, memberi keuntungan tersendiri bagi Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Rakyat melihat secara nyata kader partai pimpinan Grace Natalie itu benar-benar bekerja untuk rakyat saat duduk sebagai anggota dewan. Hal itu tentu sangat positif, apalagi jika langkah yang dilakukan William juga diikuti kader PSI lain di seluruh Indonesia. Maka, kata dia, peluang partai itu menjadi besar di Pemilu 2024 terbuka lebar.
BACA JUGA: Vonis untuk William Aditya Preseden Buruk Bagi Pemerintahan Anies Baswedan
"Saya kira bisa saja (menjadi partai besar, red) kalau PSI tetap konsisten dengan sikap kritisnya ke depan, sebab mereka menjadi penyambung lidah rakyat," ujar Ramses kepada JPNN.com, Sabtu (30/11)
Karena memberi efek positif, dosen di Universitas Mercu Buana ini menyarankan PSI menyikapi putusan BK DPRD DKI Jakarta dengan bijaksana. Misalnya, tidak perlu sampai mengajukan permintaan untuk merombak struktur yang ada di BK DPRD DKI.
BACA JUGA: Pernyataan Tegas William Aditya PSI setelah Dilaporkan ke BK DPRD DKI Jakarta
"Menurut saya, PSI enggak boleh kaget, toh rakyat sudah paham apa yang dilakukan Wiliam," katanya.
Direktur Eksekutif Lembaga Analisis Politik Indonesia (L-API) ini lebih lanjut menyebut, putusan BK DPRD DKI terhadap William membawa dampak positif-negatif. Sisi negatifnya, bisa mengganggu kinerja anggota dewan. Karena energinya terkuras dengan masalah sepele.
"Tetapi sisi positifnya, mendapatkan rasa percaya dari masyarakat terhadap partai, bahwa masih ada partai yang kritis meski harus melawan norma dan rambu-rambu internal," pungkas Ramses. (gir/jpnn)
Video Pilihan :
Redaktur & Reporter : Ken Girsang