Wabah DBD, Tiga Tewas di Depok

Selasa, 25 Mei 2010 – 11:46 WIB
DEPOK-Penyebaran penyakit demam berdarah deangue (DBD) di Kota Depok sangat mengkhawatirkanBayangkan, hanya dalam waktu empat bulan selama Januari-Mei terdata 1.433 warga Kota Depok terserang penyakit musiman tersebut

BACA JUGA: Honorer RS Koja Tuntut Tunjangan

Berarti dalam satu hari tercatat 11 warga yang dipimpin Walikota Nurmahmudi Ismail asal PKS itu terserang penyakit karena gigitan nyamuk aides agepty


Mirisnya, dari jumlah itu tiga balita (bayi berusia di  bawah 5 tahun) yang menderita penyakit itu meninggal dunia

BACA JUGA: Buruh Ancam Demo Sekda

Dengan rincian, dua bayi berusia 2 tahun dan seorang berusia 4 tahun meregang nyawa karena tidak tertolong
Jumlah itu menambah jumlah korban tewas DBD sebanyak 2 orang pada waktu yang sama

BACA JUGA: SIM Keliling Malam di Tangerang


    
Data pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok angka penderita DBD yang mencapai 1.433 itu dengan rincian terjadi pada Januari 286 kasus; Februari 304 kasus; Maret 358 kasus; April 250 kasus dan Mei 110 kasus”Bulan April jumlah penderita DBD paling tinggi,” terang Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P4L), Dinkes Kota Depok, Ani Rubiani .

Adapun jika dilihat wilayah penyebarannya, terang dia juga, penderita terbanyak di Kecamatan Pancoran Mas dengan korban 280 jiwa, disusul Kecamatan Sawangan 185 kasusSedangkan Kecamatan Beji dan Sukmajaya, masing-masing 179 dan 168 kasus.  ”Kasus penyakit DBD ini memang harus dikendalikan dan diantisipasi terus,” terangnya juga

Terkait korban jiwa, dia mengatakan tiga pasien balita memang meninggal duniaDengan rincian pada Januari tercatat 1 orang meninggal dan dua balita lagi tewas pada Februari dan AprilSelanjutnya, pada Maret seorang bocah  berusia 7 tahun dan wanita 27 tahun juga meninggal dunia karena penyakit yang hanya bisa ditangkal dengan melakukan aksi kebersihan lingkungan tersebut.

Lebih rinci, Ani membeberkan lima korban yang meninggal terdiri dari warga Pancoran Mas, Cilodong dan dua warga Cipayung”Korban dewasa yang meninggal itu adalah wanita berumur 27 tahun,” tuturnya lagiDia juga memaparkan, korban yang tewas itu, karena dipicu terlambatannya keluarga pasien membawa korban ke rumah sakitSehingga saat dalam perawatan kondisinya sudah kritis dan tidak tertolong lagi(rko/aj/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Nasib Ribuan Guru Bantu DKI Tak Jelas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler