jpnn.com, LOMBOK TENGAH - Pasar hewan di Desa Batunyale dan Desa Barebali, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat kembali dibuka, Senin (22/8).
Aktivitas jual-beli hewan itu dibuka setelah jumlah kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) melandai.
BACA JUGA: Bantu Pemerintah, DPP KNPI Turut Mendorong Percepatan Penanggulangan PMK
"Pasar hewan dibuka kembali supaya ekonomi masyarakat bergerak," kata Kepala Dinas Pertanian Lombok Tengah, Taufikurahman di Praya, Senin.
Sebelumnya, pasar itu ditutup karena kasus PMK terus meningkat.
BACA JUGA: Sejumlah Perusahaan Lokal Indonesia Tertarik Membuat Vaksin PMK
Namun, kondisi kasus PMK saat ini terus berkurang atau tingkat kesembuhan cukup bagus, sehingga pasar hewan dibuka kembali.
"Pembukaan pasar hewan ini masih dalam tahan uji coba selama dua pekan," kata Taufik.
BACA JUGA: Satgas PMK Umumkan Capaian Vaksinasi Hewan Ternak, Sebegini Jumlahnya
Dia mengatakan meskipun pasar hewan dibuka, petugas tetap melakukan pengawasan secara ketat terhadap ternak yang masuk ke pasar tersebut.
Mulai dari penyemprotan disinfektan, penyuntikan vaksin termasuk tempat karantina hewan bagi ternak yang terindikasi sakit atau terkena PMK.
"Pasar hewan ini dibuka tetap dengan protokol kesehatan PMK," katanya.
Dia mengimbau kepada masyarakat untuk tidak membawa ternak yang sakit ke pasar hewan.
Hal itu dilakukan untuk mencegah penyebaran kasus PMK di Lombok Tengah khususnya.
"Ternak sakit tidak boleh di jual di pasar hewan," tuturnya.
Berdasarkan data sementara total kasus PMK secara kumulatif mencapai 30.313 ternak yang terdiri ternak sapi 28.449 ekor, kerbau 1424 ekor dan kambing 440 ekor.
Sementara total ternak yang sembuh sebanyak 28.692 ekor dari ternak sapi 26.991 ekor, kerbau 1.340 ekor dan kambing 361 ekor.
"Total ternak yang sembuh itu sekitar 94 persen dari total kasus 30.313 ekor, baik ternak sapi, kerbau dan kambing," kata Taufik. (Antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PMK Melandai, Pasar Hewan di Lombok Tengah segera Dibuka
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian