jpnn.com, TULUNGAGUNG - Dampak wabah virus korona di Tiongkok membuat permintaan masker di Tulungagung, Jatim meningkat hingga berkali lipat.
Akibatnya, persediaan masker di sejumlah apotek dan pertokoan mulai langka. Selain untuk dipakai sendiri, diduga warga membeli masker dalam jumlah banyak untuk dikirim ke sanak keluarga di Tiongkok.
BACA JUGA: Harga Masker Melambung di Tengah Wabah Virus Corona, YLKI Geram
Ini diakui apoteker di sebuah apotik di Tulungagung, Tri Ulfa Rahmatiya. Menurut Tri, jika biasanya pembeli masker tak sampai 10 orang per hari tetapi kini hampir setiap jam ada pelanggan yang datang mencari masker.
Jika sebelumnya dalam sehari apoteknya hanya menjual rata-rata 1 hingga 2 kotak, berisi masing-masing 50 lembar masker, kini pembelian meningkat tajam, bahkan ada yang membeli hingga satu karton berisi 50 kotak.
BACA JUGA: Untuk Sehari-Hari, Cukup Pakai Masker Biasa Demi Mencegah Tertular Virus
"Akibat tingginya permintaan dan suplai barang dari distributor yang tersendat, persediaan masker di sejumlah apotek saat ini banyak yang kosong," kata Tri.
Selain barang yang mulai langka, harga juga mengalami kenaikan, rata-rata Rp 2 ribu rupiah untuk masker kemasan ecer berisi enam lembar masker.
BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Honorer K2 Sulit Dapat Sertifikasi, Menanti Akhir dari Persoalan Andre Rosiade
"Dari semula Rp 6 ribu menjadi Rp 8 ribu," tambahnya,
Sedangkan kemasan kotak berisi 50 lembar rata-rata naik Rp 11 ribu, dari semula Rp 24 ribu rupiah per kotak menjadi Rp 35 ribu.
Harga tersebut bisa berbeda-beda tergantung masing-masing merek masker. Selain untuk dipakai sendiri, diduga masker-masker tersebut oleh pembeli dijual kembali atau dikirim ke kerabat yang saat ini berada di Tiongkok. (yos/pojokpitu/jpnn)
Pak Andre Rosiade Siap-Siap Dipanggil Ya:
Redaktur & Reporter : Natalia