jpnn.com - TIMIKA – Wakil Bupati Mimika, Yohanis Bassang menyesalkan terjadinya kerusuhan di Kwamki Narama dan konflik di Gorong-gorong pada Senin (28/9) lalu. Akibat konflik tersebut, ratusan pedagang tidak bisa berjualan karena tempat mencari nafkah seperti lapak dan kiosnya dibakar sebagai buntut dari konflik.
Wabup Yohanis belum mengungkapkan langkah apa yang akan ditempuh Pemda Mimika untuk menangani pedagang yang menjadi korban pembakaran di Gorong-gorong. Pemda Mimika, kata dia, telah mengutus Sekda Mimika, Ausilius You untuk melihat persoalan yang dijadikan dasar pengambilan kebijakan.
BACA JUGA: Tersesat di Gunung Ibu, Turis Asal Prancis Ditemukan Tewas
“Soal tindaklanjut untuk pedagang saya belum bisa menjawab sekarang,” katanya.
Menurut Wabup, pihaknya harus mendapatkan data yang jelas serta laporan dari pihak kepolisian soal berapa banyak warga Mimika yang menjadi korban. Ia juga ingin mengetahui penyebab terjadinya konflik di Gorong-gorong.
BACA JUGA: Divonis Seumur Hidup, Terdakwa Pembunuh Sambas Menangis
“Paling tidak saya harus dapat laporan dari Kabag Ops bagaimana. Nanti saya berkomentar lalu tidak seperti itu yang ada,” terangnya.
Tapi dikatakan Wabup bahwa Pemda pasti akan mencari solusi untuk menangani warga Mimika yang menjadi korban terutama yang setiap hari mencari makan dengan berdagang di Gorong-gorong.
BACA JUGA: Mapolda Jateng Terbakar, Alhamdulillah...
“Kita pasti cari solusinya. Cuma kita sayangkan ini kenapa bisa terjadi ini. Kenapa? Tuhan marahkah sama kita ini,” tanya Wabup.
Dari data yang diperoleh Radar Timika (Grup JPNN.com) bahwa aksi pembakaran yang dilakukan sekelompok massa di Gorong-gorong tidak hanya menimbulkan korban jiwa tapi juga materil. Dimana ada beberapa unit rumah serta puluhan kios habis terbakar dan ratusan lapak.(sun/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR Bentuk Tim untuk Usut Pembantaian Salim Kancil
Redaktur : Tim Redaksi