jpnn.com, JAKARTA - Ketua umum Perkumpulan Gabungan Perserikatan Pabrik Rokok Indonesia (GAPPRI) Henry Najoan berharap kenaikan cukai hasil tembakau (CHT) sebesar 17 persen pada tahun depan tidak terjadi.
Terlebih, kabar mengenai kenaikan CHT sebesar 17 persen pada tahun depan sampai saat ini informasi tersebut sumbernya belum jelas.
BACA JUGA: Soal Kenaikan Cukai Rokok, AMTI Minta Perlindungan Presiden
Karena itu, Henry berharap informasi yang marak di media tersebut tidak benar, mengingat Industri Hasil Tembakau (IHT) termasuk salah satu yang terpukul dan menderita akibat wabah Covid-19.
"Seharusnya pemerintah melindungi IHT dengan cara tidak menaikan cukai rokok pada 2021 mendatang," kata Henry.
BACA JUGA: Soal Penyebab Diceraikan Taqy Malik, Salma: Ah Gue mah apa? Anak Rusak, Murtad, enggak Nurut Laki
Menurut Henry, pemerintah saat ini tengah fokus melakukan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) akibat pandemi Covid-19. Bila pemerintah tidak menaikan cukai rokok, maka pemerintah memang serius dan berkomitmen menyelamatkan ratusan ribu hingga jutaan tenaga kerja di sektor industri rokok dan perkebunan tembakau.
"Sebaliknya, jika pemerintah menaikan cukai rokok hanya akan menambah beban industri nasional," serunya.
BACA JUGA: Kenaikan Cukai & Harga Jual Rokok Tidak Eefektif Turunkan Jumlah Perokok Anak
Berdasarkan catatan Perkumpulan GAPPRI, saat ini perekonomian Indonesia sedang mengalami resesi. Sementara pada 2021 itu kemungkinan baru masuk masa recovery atau pemulihan ekonomi. Apalagi wabah Covid-19 belum tahu kapan akan berakhir.
Untuk itu, Perkumpulan GAPPRI meminta pemerintah khususnya Kementerian Keuangan agar jangan membuat regulasi yang melemahkan kelangsungan industri hasil tembakau nasional.
"Perkumpulan GAPPRI juga berharap pada 2021 tidak ada kenaikan tarif cukai, tetap mempertahankan jumlah layer industri tetap 10 layer dan juga mempertahankan Harga Jual Eceran (HJE),” imbuh Henry.
Meski begitu, Henry meyakini Presiden Jokowi secara bijak akan mempertimbangkan masukan Perkumpulan GAPPRI demi kelangsungan usaha IHT.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy