jpnn.com - Jakarta dianggap sudah tidak mampu memikul beban sebagai ibu kota negara sekaligus pemerintahan.
Karena itu, Anggota Komisi II DPR Achmad Baidowi sepakat dengan wacana pemindahan ibu kota ke Palangkaraya.
BACA JUGA: Waspada Spekulan di Wacana Pemindahan Ibu Kota Negara
"Jakarta sudah sangat crowded, macet, dan tidak aman dari bencana banjir," ujar Achmad melalui pesan singkat, Rabu (12/4).
Terkait macet, kata pria yang karib disapa Awiek itu, setiap hari sudah banyak kerugian yang diakibatkan. Misalnya, pemborosan BBM dan juga kerugian waktu.
BACA JUGA: Pemerintah Kian Serius Pindahkan Ibu Kota, Nih Buktinya
"Bila banjir menerjang Jakarta, maka kerugian materil semakin bertambah," ucapnya.
Karena itu, Jakarta menurutnya cukup sebagai kota perdagangan dan jasa saja. Saat ini, tinggal pemerintah menghitung kalkulasi anggaran yang dibutuhkan bila ibu kota negara jadi pindah.
BACA JUGA: Skema Biaya Pindah ke Palangka Raya Lagi Dibuat
"Tinggal pilih beberapa alternatif untuk dibuat kalkulasi dan dibandingkan dengan biaya yang harus keluar jika ibu kota dan pusat pemerintahan tetap di Jakarta," tutur Awiek.
Namun yang pasti, untuk merealisasikan wacana tersebut, sambung Awiek, hanya perlu keberanian politik untuk melakukannya.
"Wacana pemindahan ibu kota sudah lama disampaikan, namun belum ada keberanian politik untuk melakukannya. Karena itu, perlu keberanian politik untuk merealisasikan wacana tersebut," pungkas legislator asal Madura itu. (dna/JPG)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gerindra: Ini Masalah Konsistensi
Redaktur & Reporter : Yessy