jpnn.com - Yayasan Wadah Titian Harapan (Wadah) telah bergabung dengan laboratorium pendidikan Abdul Latif Jameel World Education Lab (J-WEL) yang berbasis di Massachusetts Institute of Technology (MIT), Amerika Serikat.
Wadah bergabung dengan salah satu kelompok kerja di J-WEL yaitu Kelompok pK-12 yang berfokus pada pendidikan tingkat usia dini (PAUD) sampai kelas XII memiliki anggota beragam, termasuk universitas terkemuka, LSM, dan perusahaan terkemuka.
BACA JUGA: Ribuan Siswa di Karangasem Bali Lakukan Upacara Pawintenan
"Menjadi mitra berbagai organisasi anggota J-WEL dapat bertukar pikiran, membangun semangat, berbagi pengalaman praktik terbaik dan berbagi hasil nyata dari apa yang telah mereka lakukan akan membantu kami dalam mendidik dan memberdayakan lebih banyak orang dengan cara lebih efisien," jelas Anie Hashim Djojohadikusumo, pendiri dan ketua umum Wadah dalam keterangan pers, Rabu (1/8).
"Ini adalah sebuah kesempatan yang sangat berharga bagi Wadah bermitra dengan lembaga lain yang sejalan dengan visi Wadah. Kami tumbuh untuk melayani dan kami melayani supaya mereka bisa tumbuh bersama kami," sambung Anie.
BACA JUGA: Kurikulum 2013 Bukan Siapkan Anak Jago Hitung dan Menghafal
Dalam berkegiatan, Wadah bermitra dengan perorangan dan kelompok masyarakat miskin di seluruh dunia, terutama di Indonesia, Malaysia, India, dan Filipina. Wadah membuka dan memberikan akses pendidikan dengan cara memberdayakan dan memberi fasilitas sehingga dapat mencapai dan menerapkan berbagai solusi praktis dan mandiri. Serta mampu memenuhi kebutuhan dasar dengan cara yang lebih efisien dan berkelanjutan.
J-WEL, sebuah laboratorium pendidikan yang diluncurkan pada Mei 2017 bertujuan mempromosikan keunggulan dan transformasi pendidikan sepanjang hayat pembelajar secara global. Melalui kerja sama dengan kelompok pembelajar tingkat pK-12 (PAUD sampai kelas XII), pendidikan tinggi serta yang sudah bekerja.
BACA JUGA: Moeldoko: Mahasiswa Menumpuk di Jawa dan Sumatra
Yayasan Wadah Titian Harapan yang dikenal sebagai Wadah didirikan pada 2008 Anie Hashim Djojohadikusumo bertujuan membawa harapan dengan membantu kaum perempuan menolong diri sendiri dalam upaya menciptakan perubahan jangka panjang untuk membentuk masa depan lebih baik. (wah/rmol)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Cowok Belajar di Gedung, Cewek di Tenda
Redaktur & Reporter : Adil