jpnn.com, MADIUN - Peningkatan kasus HIV AIDS di Kabupaten Madiun, Jawa Timur didominasi hubungan begituan secara bebas.
Komisi Penanggulangan HIV AIDS Daerah (KPAD) Kabupaten Madiun, Jawa Timur menemukan 64 kasus baru periode Januari hingga November 2021.
BACA JUGA: Sebanyak 13.150 Warga Sumut Menderita HIV/AIDS, Paling Banyak Pria
Menurut pengelola Program dan Keuangan KPAD Kabupaten Madiun Lenny Dwi Ambarsari, jumlah orang dengan HIV AIDS (ODHA) di Madiun bertambah dari tahun ke tahun.
Bahkan, seperti fenomena gunung es, di mana kasus yang terungkap hanya bagian luarnya saja, sedangkan fakta kasus di dalamnya banyak yang belum terungkap.
BACA JUGA: 3 SSK Pasukan TNI Langsung Diterjunkan Untuk Penanganan Awal
Lenny menilai dibutuhkan kesadaran dari penderita untuk mendeteksi kasus HIV AIDS.
Total tercatat sebanyak 957 kasus HIV AIDS di Kabupaten Madiun sejak 2002 hingga November 2021.
BACA JUGA: BMKG Memperkirakan Letusan Gunung Semeru Berdampak Hingga ke Bandara YIA
Dalam kurun 20 tahun itu, 321 ODHA meninggal dunia, mayoritas penderita adalah pekerja swasta.
Lenny menjelaskan faktor penyebab penularan HIV AIDS di Kabupaten Madiun didominasi hubungan dewasa secara bebas.
Kemudian, ibu rumah tangga yang tertular HIV AIDS dari suami, wanita pekerja seks langsung (WPSL).
Lantas penggunaan jarum suntik narkoba, kaum gay, waria, kelahiran dan wanita pekerja seks tidak langsung.
"Kebanyakan penderitanya kena HIV/AIDS saat masih bekerja di luar daerah."
"Kalau yang bersangkutan pria, kemudian menularkan ke istrinya."
"Sehingga, kasus tertinggi untuk perempuan adalah ibu rumah tangga, yaitu 186 kasus dari 437 ODHA perempuan," ujar Lenny dalam keterangannya, Sabtu (4/12).
Untuk menekan kasus penularan HIV AIDS, Lenny menyebut pihaknya gencar melakukan pencegahan dengan rutin melakukan sosialisasi kepada masyarakat.
Langkah lain, melakukan deteksi dini HIV AIDS dengan memberikan pelayanan pemeriksaan darah di tiap kecamatan, rumah sakit daerah, hingga mobile VCT. (Antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ken Girsang