Waduh, Ada yang Berani Sebut SBY dan Keluarganya Pengkhianat Partai Demokrat

Senin, 22 Februari 2021 – 17:31 WIB
Agus Yudhoyono mencium tangan ayahnya, Susilo Bambang Yudhoyono. Foto; dok JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Eks Wakil Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Max Sopacua melontarkan kritik tajam kepada Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan putranya, Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY.

Kritik itu sebagai respons atas pernyataan AHY selaku ketua umum PD yang memberikan cap pengkhianat kepada para kader pendorong kongres luar biasa (KLB).

BACA JUGA: Sebut Demokrat Beralih ke Tangan Otoriter, Max Sopacua Singgung Janji Setia kepada AHY

Menurut Max, pengkhianat sebenarnya di PD justru SBY. Mantan wartawan itu menyebut seluruh keluarga SBY telah mengkhianati para pendiri dan senior partai berlogo bintang segituga merah putih tersebut.

"Sampai hari ini saya lihat partai ini jadi dimiliki oleh satu pihak. Inilah yang disebut melengserkan orang-orang lama. Di situlah terjadi konotasi pengkhianat yang ditujukan kepada kami. Sebenarnya kami yang pengkhianat atau mereka yang sekarang memiliki partai ini? Pak SBY dan keluarga," ucap Max kepada JPNN.com, Senin (22/2).

BACA JUGA: Reaksi Max Sopacua Menohok Ketua BPOKK Demokrat DKI Jakarta Mujiono

Max menjelaskan, SBY tidak ikut andil dalam mendirikan Partai Demokrat pada awal dekade 2000-an. Menurutnya, kala itu SBY mendatangi PD karena berniat maju sebagai calon presiden di Pemilu 2004.

Lebih lanjut Max mengibaratkan SBY sebagai tamu di rumah Partai Demokrat. Namun, justru tamu itulah yang menggusur pemilik rumah tersebut.

BACA JUGA: Herzaky Demokrat: Kini Saatnya Memberi Solusi Kepada Warga Terdampak Banjir

"Pada saat itu SBY kan tidak hadir. SBY masih menjabat sebagai Menko Polhukam saat Ibu Megawati menjabat presiden. SBY juga bilang ke Bu Mega tidak mendirikan partai atau tidak ikut mencalonkan diri sebagai presiden pada waktu itu," tutur Max.

Mantan penyiar TVRI itu menilai PD berubah menjadi partai keluarga pada 2013. Saat itu PD menggelar KLB dan  SBY menjadi ketua umumnya menggantikan Anas Urbaningrum.

Oleh karena itu Maax secara tegas menantang pihak yang menyebut pendukung KLB sebagai pengkhianat PD melakukan debat terbuka.

"Mulai dari 2013 itulah makanya Partai Demokrat berada di kepemilikan SBY sampai sekarang ini dan tidak sesuai lagi dengan apa yang kami cetuskan. SBY tidak berjuang untuk partai ini. Beliau baru masuk untuk jadi calon presiden," tegas Max.(mcr8/JPNN)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Kenny Kurnia Putra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler