Waduh! Akun WhatsApp Milik Puluhan Jurnalis Palestina Diblokir

Selasa, 25 Mei 2021 – 22:21 WIB
Ilustrasi logo WhatsApp. Foto: Antara

jpnn.com - Akun WhatsApp milik puluhan jurnalis Palestina disebut telah diblokir oleh pemilik aplikasi perpesanan instan itu.

Menurut para jurnalis, WhatsApp melakukan itu pascapertempuran antara Israel dengan Hamas.

BACA JUGA: Telegram Terang-terangan Sindir WhatsApp, Lihat Tuh Memenya

Tak lama setelah gencatan senjata pada pukul 02:00 pada Jumat (21/5) atau Kamis (20/5) pukul 23.00 waktu GMT, dua jurnalis di biro AFP Kota Gaza menerima pemberitahuan dari WhatsApp bahwa akun mereka diblokir.

Jurnalis lain di Yerusalem dan Tepi Barat seperti dikutip dari France 24 mengatakan hal serupa. Mereka mengatakan, akun WhatsApp telah diblokir.

BACA JUGA: Menerima Bisikan Gaib, Pria Beristri Ini Nekat Potong Alat Kelamin Sendiri, Duh!

Seorang kru dari saluran berita yang berbasis di Qatar, Al Jazeera, mengatakan akun mereka kemudian telah dipulihkan setelah mereka mengajukan keluhan kepada pemilik WhatsApp, Facebook.

Wakil presiden Sindikat Jurnalis Palestina, Tahseen al-Astall, mengatakan pemblokiran akun dialami sekitar 100 wartawan di Gaza.

BACA JUGA: Mengaku Polisi, 4 Maling Motor Ditembak, Selamat Datang di Kantor

Sementara itu, Pusat Pengembangan Media Sosial Arab mengatakan pemblokiran akun WhatsApp bukanlah insiden yang terisolasi.

Dalam sebuah laporan baru, kelompok yang berbasis di kota ketiga Israel, Haifa, mendokumentasikan 500 kasus terkait hak digital Palestina yang telah dilanggar pada 6 Mei dan 19 Mei 2021.

"Konten dan akun dihapus, dikurangi dan dibatasi, tagar disembunyikan, dan konten yang diarsipkan dihapus. Sebanyak 50 persen dari laporan ini adalah tentang Instagram, 35 persen Facebook, 11 persen Twitter, dan satu persen Tik Tok," tulis laporan tersebut.

Perusahaan aplikasi tidak memberikan penjelasan mengenai penghapusan atau penangguhan.

Namun, alasan yang disajikan kepada pengguna leboh kepada ujaran kebencian, pelanggaran standar komunitas, permintaan bukti identitas, dan lain-lain.

"Kami telah melihat eskalasi terhadap hak digital rakyat Palestina dalam beberapa pekan terakhir," kata juru kampanye 7amleh, Mona Shtaya kepada AFP.

Bagi warga Palestina, media sosial tetap menjadi alat penting karena banyak di antara mereka merasa liputan media lokal tidak cukup menangkap realitas dari krisis. (antara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Israel Persilakan Orang Yahudi Memasuki Masjid Al-Aqsa, Warga Palestina Malah Dipukuli saat Salat


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler