SURABAYA – Beberapa pilot di Bandara Internasional Juanda mengeluhkan munculnya balon udara yang bisa mengancam keselamatan penerbangan. Berdasar informasi dari air traffic control (ATC), ada beberapa pilot dari berbagai maskapai yang menyampaikan keluhan tersebut. Antara lain, pilot AirAsia, Kalstar Aviation, Trigana, Citilink, dan Tigerair.
Mereka menyampaikan penampakan balon udara sekitar pukul 09.00 kemarin. Bentuknya mirip rangkaian balon yang sering dipakai saat peresmian acara.
Balon-balon tersebut melayang di ketinggian 2 ribu kaki. Lokasinya berada di sisi barat landasan pacu dengan jarak 8-15 kilometer dari titik pendaratan.
Yanuar, petugas ATC Bandara Internasional Juanda, mengatakan bahwa balon udara itu muncul pukul 09.00-09.30. Selama 30 menit balon tersebut melayang di ketinggian yang disebut pilot. Bisa jadi, arah angin pada ketinggian itu tidak terlalu kencang sehingga balon tidak banyak bergerak.
BACA JUGA: Korupsi Anggaran Konsumsi, Kepala BPBD Sungaipenuh Ditahan
''Laporan itu sudah kami terima,'' katanya.
Jika diambil garis lurus melalui peta, jarak 15 kilometer tersebut berada di kawasan Karang Pilang. Namun, Yanuar tidak menyebut balon itu berasal dari Karang Pilang.
Bisa jadi ada masyarakat di daerah lain yang menerbangkan balon itu, lalu terkena angin dan mengarah ke titik yang dikeluhkan pilot.
Legal and Communication Head PT Angkasa Pura (AP) I Juanda Liza Anindya mengingatkan kembali tentang kawasan keselamatan operasi penerbangan (KKOP).
BACA JUGA: Kejati Eksekusi Tiga Kasus Sekaligus, 6 Tersangka Ditahan
Menurut dia, KKOP merupakan elemen penting di dunia penerbangan. Kawasan tersebut harus terbebas dari gangguan demi keselamatan penerbangan. Karena itu, PT Angkasa Pura (AP) I Bandara Internasional Juanda berupaya keras mewujudkan keamanan di kawasan tersebut. Salah satunya melakukan sosialisasi kepada masyarakat.
''Utamanya masyarakat di sekitar kawasan Bandara Juanda,'' jelasnya.
BACA JUGA: Konsisten, Sudah 17 Tahun Menggelorakan Penolakan
Selain itu, tim PT AP I Bandara Internasional Juanda bekerja sama dengan media untuk menyampaikan informasi mengenai penunjang keamanan penerbangan.
Gangguan pada KKOP bisa bermacam-macam. Misalnya, permainan sinar laser yang sempat booming. Padahal, sinar laser itu sempat mengganggu penerbangan di Bandara Internasional Juanda.
Tim akhirnya turun ke lapangan bersama lembaga lain untuk meminimalkan penggunaan laser tersebut. Hasilnya, laser attack kini berkurang. Terkait balon udara yang mengganggu penerbangan, Liza mengakui bahwa peristiwa itu bisa terjadi kapan pun. Partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan.
Penggunaan balon udara untuk acara seremonial memang tidak dilarang. Namun, warga patut mempertimbangkan seluruh aspek yang ditimbulkan.
''Salah satunya keamanan penerbangan,'' jelasnya.
Imbauan itu bukan hanya untuk masyarakat di sekitar bandara. Tetapi seluruh masyarakat secara umum. Sebab, balon yang mengganggu penerbangan itu terbawa angin. Bisa jadi, balon dari daerah di luar Surabaya terbawa hingga ke titik KKOP. (riq/c15/oni/flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 14 Siswa Baru Pingsan saat Upacara, Kata Guru..Sudah Biasa
Redaktur : Tim Redaksi