jpnn.com - JAKARTA - Calon Ketua Umum Golkar Ade Komarudin kembali digoyang. Kali ini isu yang digunakan untuk menyerang politikus yang akrab disapa Akom itu adalah laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN). Terakhir, Akom melaporkan LHKPN pada 2001 silam.
Namun, salah satu di tim sukses Akom, Bambang Soesatyo menyatakan bahwa tudingan yang muncul itu tak lebih dari kampanye hitam.
BACA JUGA: Ruhut Usul Buwas Bintang Empat
Kata dia, Akom sejatinya sudah berkali-kali diserang dengan kampanye hitam karena terus memanen dukungan di bursa calon ketua umum Golkar.
“Untuk yang kesekian kali Ketua DPR Ade Komarudin diserang kampanye hitam. Mulai dari isu perjanjian tidak akan maju sebagai calon ketua umum, gratifikasi pesawat pribadi hingga yg terakhir LHKPN. Modusnya pun sama,” ujar Bambang melalui layanan pesan singkat, Kamis (10/3) malam.
BACA JUGA: BNN Setara Kementerian, Bamsoet: Harus Tetap BUWAS!
Politikus yang lebih akrab disapa dengan nama Bamsoet itu mengaku sudah mengendus pihak-pihak yang menyerang “jagoannya”.
Menurutnya, kampanye hitam itu tak terlepas dari persaingan di bursa calon ketua umum Golkar.
BACA JUGA: SIMAK! Dua Alasan Utama Luhut Panjaitan Ingin BNN Diperkuat
“Saya menduga pelakunya adalah caketum (calon ketua umum, red) yang stres. Tidak siap menang, tidak siap kalah. Sehingga memakai cara-cara kotor,” tegasnya.
Bamsoet menegaskan, dirinya tahu persis anggota di Fraksi Partai Golkar yang belum menyerahkan LHKPN. “Pertanyaannya kenapa hanya Akom yang disebut-sebut?” ucapnya.
Karenanya Bamsoet pun meyakini ada calon ketua umum lain yang menyerang Akom dengan isu LHKPN. Padahal, soal LHKPN bisa dicek langsung ke KPK.
“Saya saja yang sudah serahkan LHKPN dibilang belum. Beginilah kalau ada caketum yang strss, nembak pakai peluru hampa,” ucapnya. (Fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kenapa Hanya Akom Saja yang Disebut-sebut?
Redaktur : Tim Redaksi