Waduh! Cirebon di Ambang Krisis Guru

Rabu, 09 November 2016 – 23:47 WIB
Ilustrasi. Foto: dok jpnn

jpnn.com - KESAMBI-Imbas dari moratorium PNS ternyata berdampak bagi dunia pendidikan di Kota Cirebon. 

Kabar yang diterima Radar Cirebon menjelaskan, secara periodik mulai tahun 2016 hingga 2019 mendatang kota Cirebon akan mengalami krisis guru.

BACA JUGA: Penuhi Kebutuhan 91 Ribu Guru SMK Tanpa Rekrutmen

Pasalnya, pada periode tersebut akan banyak guru-guru PNS, khususnya di tingkat SD, yang memasuki usia pensiun.

Namun menjadi delima ketika pemerintah sampai saat ini tak kunjung mencabut moratorium perekrutan CPNS di daerah. 

BACA JUGA: PGRI Dukung Guru di Sekolah 40 Jam, dengan Catatan...

“Krisis guru SD bakal terjadi di kota Cirebon  karena mereka memasuki pensiun,” ujar sumber Radar, Selasa (8/11).

Kepala Dinas Pendidikan Kota Cirebon, Jaja Sulaeman kepada Radar mengakui dinas pendidikan khawatir 2-3 tahun mendatang kota Cirebon akan mengaami krisis guru PNS.

BACA JUGA: Tuh Kan..Sekolah Akhirnya Luntang Lantung Cari Utangan

Bahkan untuk tahun sekarang saja guru yang pensiun hinga 300 orang, dan dipastikan akan semakin bertambah. 

Hingga tahun 2019 yang pensiun diperkirakan mencapai 900 PNS guru, itu belum ditambah dengan SMP dan SMA. 

Di SD, kata Jaja, akan terjadi kekurangan guru. Saat ini saja di SD negeri ada tiga orang guru PNS mengajar untuk 6 kelas.

Penyebabnya karena tiga guru PNS lainnya sudah lebih dulu pensiun.

Meski begitu, tentu saja membuat sekolah tidak bisa membiarkan kegiatan belajar mengajar berhenti. Akhirnya sekolah terpaksa mengangkat guru honorer, meski sebenarnya tidak diperbolehkan pemerintah pusat. 

Jika tidak ambil sikap segera, menjadi dilemma  bagi  sekolah. Kalau mengangkat honorer akan kena masalah, kalaupun honor dibayarkan dari dana BOS juga akan menjadi temuan.

“Ini kondisi sulit bagi kepala sekolah serba salah,” ujar Jaja Sulaeman 

Pihaknya juga menjelaskan besaran dana bos BOS yang diterima sekolah kecil, alokasi bos kota hanya Rp 200 ribu sedangkan BOS provinsi dan BOS pusat jika digabung semuanya hanya Rp 1 juta setahun.

"Bandingkan dengan biaya bimbel bisa Rp 4 juta itupun hanya 3 bulan. Jadi Wajar guru honor karena uangnya seperti itu, semakin tahun berkurang, apalagi PP ASN belum turun soal pekerja kontrak," pungkasnya. (abd/dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tolong..Siswa Takut Belajar di Sekolah Rusak Ini


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler